Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana (TAGANA) meningkatkan kapasitas tiga kemampuan dasar penyelamatan guna bekal terjun ke lokasi bencana untuk penyelamatan.
"Jika ada yang kena bencana dan kebetulan hanya ada personel TAGANA disana maka dia bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis dan SAR datang,” ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Safii Nasution di Pangandaran, Selasa.
Ketiga kemampuan dasar yang diajarkan pada personel TAGANA yakni vertical rescue, water rescue dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).
Vertical Recue adalah penyelamatan korban bencana yang berada di dasar jurang atau daerah yang lebih rendah. Sedangkan, Water Rescue merupakan pertolongan kepada korban bencana atau kecelakaan yang berada di air.
Sementara, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) adalah pemberian pertolongan pertama kepada korban bencana atau kecelakaan sebelum tim medis tiba di lokasi kejadian.
“Semua materi ini kita berikan kepada seluruh personil TAGANA sebagai bekal mereka untuk terjun ke lokasi bencana," ujar dia.
Setelah diberikan pelatihan dasar, untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman TAGANA, Kemensos mengadakan perlombaan guna mengukur kemampuan dasar yang dimiliki anggota TAGANA.
“Dalam lomba ini masing-masing propinsi mengirimkan empat perwakilan terbaik mereka. Selama dua hari masing-masing peserta memperagakan semua materi kemampuan dasar penyelamatan di cagar alam Pangandaran,” ujar Safii.
Selain itu juga ada lomba yang dilaksanakan secara daring, karena keterbatasan di situasi pandemi COVID-19. Tidak semua personel didatangkan ke Pangandaran.
"Lomba yang dilaksanakan secara online antara lain membangun dapur umum, logistik, shelter, pemberian layanan dukungan psikososial (LDP), dan keposkoan," ujar dia.
Semua kegiatan ini merupakan rangkaian HUT TAGANA ke 17 tahun 2021. Puncak peringatan HUT TAGANA dipusatkan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang akan dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Rabu (31/3).
Baca juga: 1.000 nelayan Pangandaran dilatih keterampilan hadapi gempa megathrust
Baca juga: Tagana tanam 2,7 juta mangrove minimalisir dampak "megathrust"
Baca juga: Kemensos gelar raker multisektor penanggulangan bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jika ada yang kena bencana dan kebetulan hanya ada personel TAGANA disana maka dia bisa memberikan pertolongan pertama sebelum tim medis dan SAR datang,” ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Safii Nasution di Pangandaran, Selasa.
Ketiga kemampuan dasar yang diajarkan pada personel TAGANA yakni vertical rescue, water rescue dan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD).
Vertical Recue adalah penyelamatan korban bencana yang berada di dasar jurang atau daerah yang lebih rendah. Sedangkan, Water Rescue merupakan pertolongan kepada korban bencana atau kecelakaan yang berada di air.
Sementara, pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) adalah pemberian pertolongan pertama kepada korban bencana atau kecelakaan sebelum tim medis tiba di lokasi kejadian.
“Semua materi ini kita berikan kepada seluruh personil TAGANA sebagai bekal mereka untuk terjun ke lokasi bencana," ujar dia.
Setelah diberikan pelatihan dasar, untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman TAGANA, Kemensos mengadakan perlombaan guna mengukur kemampuan dasar yang dimiliki anggota TAGANA.
“Dalam lomba ini masing-masing propinsi mengirimkan empat perwakilan terbaik mereka. Selama dua hari masing-masing peserta memperagakan semua materi kemampuan dasar penyelamatan di cagar alam Pangandaran,” ujar Safii.
Selain itu juga ada lomba yang dilaksanakan secara daring, karena keterbatasan di situasi pandemi COVID-19. Tidak semua personel didatangkan ke Pangandaran.
"Lomba yang dilaksanakan secara online antara lain membangun dapur umum, logistik, shelter, pemberian layanan dukungan psikososial (LDP), dan keposkoan," ujar dia.
Semua kegiatan ini merupakan rangkaian HUT TAGANA ke 17 tahun 2021. Puncak peringatan HUT TAGANA dipusatkan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang akan dihadiri Menteri Sosial Tri Rismaharini pada Rabu (31/3).
Baca juga: 1.000 nelayan Pangandaran dilatih keterampilan hadapi gempa megathrust
Baca juga: Tagana tanam 2,7 juta mangrove minimalisir dampak "megathrust"
Baca juga: Kemensos gelar raker multisektor penanggulangan bencana alam
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021