Bandung, 4/8 (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandung, mengatakan awal Ramadan kemungkinan besar jatuh pada 11 Agustus 2010, jika dilihat dari pengamatan teknis dengan menghitung ketinggian Rukyatul Hilal, yaitu pada posisi 2 derajat, 22 menit 16 detik.
"Ini artinya, ketinggian hilal sudah memenuhi kriteria penentuan awal Ramadhan 1413 H, tepat pada 11 agustus 2010, namun NU akan melakukan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap bulan terlebih dulu pada 10 Agustus 2010," jelas Ketua PCNU Kota Bandung, Maftuh Kholil, di Bandung, Rabu.
Ketentuan hilal berada. Minimum 2 derajat ini, lanjut dia, merupakan kesepakatan dan itsbat Menteri Agama didasarkan pada rukyat dan hisab yang dikeluarkan oleh Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI dan ormas Islam," tambahnya.
"Innkanurrukyat ini sepakat untuk mengukur akurasi dari penentuan minimum dengan hitungan tersebut. Namun yang pasti, sesuai dengan aturan NU, kami selalu mengukurnya juga lewat hisab falakiyah untuk mendukung Rukyat," sambungnya.
Tambah dia, sesuai dengan instruksi dari bidang Lajnah Falakiyah (Biro Astronomi) PBNU di Jakarta, untuk penentuan awal Ramadhan 1413 H, NU akan melakukan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap bulan terlebih dulu pada 10 Agustus 2010 secara serentak di .
Ada 90 titik lokasi rukyat strategis di seluruh Indonesia, melibatkan 120 perukyat bersertifikat nasional bersama alim ulama ahli rukyat, ahli hisab, nahdliyin, dan pesantren, bekerja sama dengan instansi terkait.
"Untuk wilayah Jawa Barat, paling akurat dilihat dari pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi dan Lembang untuk Bandung dan sekitarnya,"ujarnya.
Guna mengoreksi keabsahan dari hisab, pihak Nu memang sejak lama menerapkan sistem rukyat.
"Kami juga tetap menunggu keputusan sidang itsbat pada 10 Agustus malam, namun alat ukur NU tetap pada oberservasi Rukyat," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Ini artinya, ketinggian hilal sudah memenuhi kriteria penentuan awal Ramadhan 1413 H, tepat pada 11 agustus 2010, namun NU akan melakukan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap bulan terlebih dulu pada 10 Agustus 2010," jelas Ketua PCNU Kota Bandung, Maftuh Kholil, di Bandung, Rabu.
Ketentuan hilal berada. Minimum 2 derajat ini, lanjut dia, merupakan kesepakatan dan itsbat Menteri Agama didasarkan pada rukyat dan hisab yang dikeluarkan oleh Ijtima` Ulama Komisi Fatwa MUI dan ormas Islam," tambahnya.
"Innkanurrukyat ini sepakat untuk mengukur akurasi dari penentuan minimum dengan hitungan tersebut. Namun yang pasti, sesuai dengan aturan NU, kami selalu mengukurnya juga lewat hisab falakiyah untuk mendukung Rukyat," sambungnya.
Tambah dia, sesuai dengan instruksi dari bidang Lajnah Falakiyah (Biro Astronomi) PBNU di Jakarta, untuk penentuan awal Ramadhan 1413 H, NU akan melakukan rukyatul hilal atau pengamatan terhadap bulan terlebih dulu pada 10 Agustus 2010 secara serentak di .
Ada 90 titik lokasi rukyat strategis di seluruh Indonesia, melibatkan 120 perukyat bersertifikat nasional bersama alim ulama ahli rukyat, ahli hisab, nahdliyin, dan pesantren, bekerja sama dengan instansi terkait.
"Untuk wilayah Jawa Barat, paling akurat dilihat dari pantai Pelabuhan Ratu Sukabumi dan Lembang untuk Bandung dan sekitarnya,"ujarnya.
Guna mengoreksi keabsahan dari hisab, pihak Nu memang sejak lama menerapkan sistem rukyat.
"Kami juga tetap menunggu keputusan sidang itsbat pada 10 Agustus malam, namun alat ukur NU tetap pada oberservasi Rukyat," katanya.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010