Bank BJB menyiapkan dana kredit usaha rakyat (KUR) hingga Rp1,1 triliun pada tahun 2021 yang akan dialokasikan antara lain untuk petani milenial terutama dalam program "Petani Milenial Juara".
"Bank BJB akan menjadi bank utama yang membiayai modal para petani milenial dengan bunga sangat rendah, yakni melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto, di sela peluncuran program "Petani Milenial Juara", di Bandung, Jumat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat program Petani Milenial Juara, yang merupakan program unggulan solusi pandemi COVID-19 mendapatkan dukungan dari banyak pihak, salah satunya dari Bank BJB.
"Disesuaikan dengan kuota KUR Bank BJB dari pemerintah yakni Rp1,1 triliun dan juga pembiayaan non KUR dengan pola BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)," ujar Widi.
Besarnya dana yang akan diterima oleh petani milenial akan disesuaikan dengan rencana kerja usaha (RKU) yang diajukan petani milenial atau pihak offtaker. Untuk pola pembayaran angsuran dapat dilakukan sesuai dengan siklus usaha yang dibuat dalam RKU tersebut.
"Sesuai dengan bunga KUR yakni enam persen. Pembayaran bisa dilakukan sesudah panen atau sesuai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk mendapatkan permodalan pun semuanya sama dengan pengajuan KUR," katanya.
Selain permodalan untuk petani milenial, Bank BJB juga memiliki Pesat (Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) bagi pelaku UMKM. Program ini memberikan pendampingan intens kepada nasabah UMKM agar berkembang.
"Petani millenial merupakan petani muda yang memiliki penghasilan berkala yang mampu memenuhi kebutuhan hidup. Tapi terkadang lupa menyiapkan simpanan untuk pensiun. Nah, BJB juga akan memberikan program pensiun bagi petani, agar di masa tua bisa semakin sejahtera, " katanya.
Untuk Petani Milenial Juara, Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan lahan 1.000 hektare untuk digarap 5.000 petani. Hingga kini jumlah pendaftar sudah mencapai 8.900 orang, sebanyak 2.240 telah lolos seleksi berikutnya.
Milenial paling banyak mendaftar sejauh ini berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut. Profil para pendaftar sekitar 45 persen berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun.
Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87 persen sedangkan perempuan 13 persen.
Hingga saat ini milenial yang meminati tanaman pangan ada 1.010 orang. Sementara hortikultura 951 orang. Saat ini ada dalam posisi evaluasi akhir atau wawancara sampai tanggal 10 April 2021 nanti.
Bank BJB juga terus mendorong pembentukan kultur pembayaran digital bagi masyarakat yang nantinya diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pembiasaan masyarakat, khususnya dalam hal pembayaran transaksi digital serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui digitalisasi perbankan dengan menggunakan big data untuk menyusun strategi pengembangan produk dan layanan digital.
Salah satunya adalah mendorong digitalisasi penerimaan pajak pemerintah daerah melalui teknologi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).
Baca juga: DKP Jabar siap bina 60 petani milenial perikanan
Baca juga: Jawa Barat diprediksi jadi basis petani milenial berbasis teknologi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Bank BJB akan menjadi bank utama yang membiayai modal para petani milenial dengan bunga sangat rendah, yakni melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto, di sela peluncuran program "Petani Milenial Juara", di Bandung, Jumat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat program Petani Milenial Juara, yang merupakan program unggulan solusi pandemi COVID-19 mendapatkan dukungan dari banyak pihak, salah satunya dari Bank BJB.
"Disesuaikan dengan kuota KUR Bank BJB dari pemerintah yakni Rp1,1 triliun dan juga pembiayaan non KUR dengan pola BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit)," ujar Widi.
Besarnya dana yang akan diterima oleh petani milenial akan disesuaikan dengan rencana kerja usaha (RKU) yang diajukan petani milenial atau pihak offtaker. Untuk pola pembayaran angsuran dapat dilakukan sesuai dengan siklus usaha yang dibuat dalam RKU tersebut.
"Sesuai dengan bunga KUR yakni enam persen. Pembayaran bisa dilakukan sesudah panen atau sesuai kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Persyaratan untuk mendapatkan permodalan pun semuanya sama dengan pengajuan KUR," katanya.
Selain permodalan untuk petani milenial, Bank BJB juga memiliki Pesat (Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu) bagi pelaku UMKM. Program ini memberikan pendampingan intens kepada nasabah UMKM agar berkembang.
"Petani millenial merupakan petani muda yang memiliki penghasilan berkala yang mampu memenuhi kebutuhan hidup. Tapi terkadang lupa menyiapkan simpanan untuk pensiun. Nah, BJB juga akan memberikan program pensiun bagi petani, agar di masa tua bisa semakin sejahtera, " katanya.
Untuk Petani Milenial Juara, Pemda Provinsi Jabar telah menyiapkan lahan 1.000 hektare untuk digarap 5.000 petani. Hingga kini jumlah pendaftar sudah mencapai 8.900 orang, sebanyak 2.240 telah lolos seleksi berikutnya.
Milenial paling banyak mendaftar sejauh ini berasal dari kawasan Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, serta Kabupaten Sumedang dan Garut. Profil para pendaftar sekitar 45 persen berumur 20-24 tahun dan 28 persen berumur 25-29 tahun.
Pendaftar didominasi laki-laki sekitar 87 persen sedangkan perempuan 13 persen.
Hingga saat ini milenial yang meminati tanaman pangan ada 1.010 orang. Sementara hortikultura 951 orang. Saat ini ada dalam posisi evaluasi akhir atau wawancara sampai tanggal 10 April 2021 nanti.
Bank BJB juga terus mendorong pembentukan kultur pembayaran digital bagi masyarakat yang nantinya diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pembiasaan masyarakat, khususnya dalam hal pembayaran transaksi digital serta meningkatkan inklusi keuangan masyarakat melalui digitalisasi perbankan dengan menggunakan big data untuk menyusun strategi pengembangan produk dan layanan digital.
Salah satunya adalah mendorong digitalisasi penerimaan pajak pemerintah daerah melalui teknologi Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).
Baca juga: DKP Jabar siap bina 60 petani milenial perikanan
Baca juga: Jawa Barat diprediksi jadi basis petani milenial berbasis teknologi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021