Kondisi jalan utama menuju lokasi objek wisata Sayang Heulang di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat masih terputus sehingga tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat karena jalannya ambles tergerus aliran irigasi, sehingga pemerintah daerah segera harus memperbaikinya.
"Kejadian ini mengakibatkan badan jalan menuju pantai sayangheulang terputus," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia menuturkan jalan ambles itu dilaporkan kejadiannya Senin (15/3) sekitar pukul 13.30 yang disebabkan adanya pergeseran tanah sehingga jalan menuju objek wisata ternama di Garut itu ambles.
Menurut dia, jalan ambles itu karena tergerus saluran irigasi di pinggir jalan dengan panjang sekitar 8 meter dan lebar 5 meter.
"Terputusnya jalan menuju Pantai Sayang Heulang itu diperkirakan akibat tergerus air saluran irigasi dengan panjang 8 meter lebar 5 meter," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di wilayah itu maupun wisatawan dari luar daerah agar berhati-hati dan sementara tidak menggunakan jalur utama itu saat mau menuju objek wisata Sayang Heulang.
Pengguna jalan, kata dia, dapat memanfaatkan jalan alternatif yakni Jalan Dewi atau Jalan Desa Mancagahar untuk menghindari bahaya dari jalan ambles itu.
"Untuk sementara jalan menuju Pantai Sayang Heulang ditutup dan dialihkan ke jalan alternatif Jalan Dewi atau Jalan Desa Mancagahar," katanya.
Ia menyampaikan sementara upaya Pemkab Garut telah menerjunkan petugas dari dinas terkait untuk mengamankan lokasi jalan ambles agar tidak ada pengguna jalan yang terperosok ke jalan tersebut.
Pemkab Garut, lanjut dia, segera memperbaiki jalan ambles itu dengan membuat jalan sementara agar masyarakat maupun wisatawan bisa nyaman dan aman saat melewati jalan itu.
"Diamankan dulu daerah sana agar tidak ada masyarakat ke sana, saya laporkan dulu kepada bapak bupati agar segera ditindaklanjuti untuk perbaikan sementara supaya akses bisa lancar kembali," katanya.
Baca juga: Pantai Sayang Heulang di Garut ditutup antisipasi kerumunan wisatawan
Baca juga: Pembangunan wisata pantai di Garut dihentikan karena pandemi
Baca juga: Masyarakat berwisata ke pantai di Garut mengisi liburan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kejadian ini mengakibatkan badan jalan menuju pantai sayangheulang terputus," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia menuturkan jalan ambles itu dilaporkan kejadiannya Senin (15/3) sekitar pukul 13.30 yang disebabkan adanya pergeseran tanah sehingga jalan menuju objek wisata ternama di Garut itu ambles.
Menurut dia, jalan ambles itu karena tergerus saluran irigasi di pinggir jalan dengan panjang sekitar 8 meter dan lebar 5 meter.
"Terputusnya jalan menuju Pantai Sayang Heulang itu diperkirakan akibat tergerus air saluran irigasi dengan panjang 8 meter lebar 5 meter," katanya.
Ia mengimbau masyarakat di wilayah itu maupun wisatawan dari luar daerah agar berhati-hati dan sementara tidak menggunakan jalur utama itu saat mau menuju objek wisata Sayang Heulang.
Pengguna jalan, kata dia, dapat memanfaatkan jalan alternatif yakni Jalan Dewi atau Jalan Desa Mancagahar untuk menghindari bahaya dari jalan ambles itu.
"Untuk sementara jalan menuju Pantai Sayang Heulang ditutup dan dialihkan ke jalan alternatif Jalan Dewi atau Jalan Desa Mancagahar," katanya.
Ia menyampaikan sementara upaya Pemkab Garut telah menerjunkan petugas dari dinas terkait untuk mengamankan lokasi jalan ambles agar tidak ada pengguna jalan yang terperosok ke jalan tersebut.
Pemkab Garut, lanjut dia, segera memperbaiki jalan ambles itu dengan membuat jalan sementara agar masyarakat maupun wisatawan bisa nyaman dan aman saat melewati jalan itu.
"Diamankan dulu daerah sana agar tidak ada masyarakat ke sana, saya laporkan dulu kepada bapak bupati agar segera ditindaklanjuti untuk perbaikan sementara supaya akses bisa lancar kembali," katanya.
Baca juga: Pantai Sayang Heulang di Garut ditutup antisipasi kerumunan wisatawan
Baca juga: Pembangunan wisata pantai di Garut dihentikan karena pandemi
Baca juga: Masyarakat berwisata ke pantai di Garut mengisi liburan
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021