Cimahi, 21/7 (ANTARA) - Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Bajubang Gasindo, Kerkof Cimahi, sedikitnya telah menemukan 5 ribu tabung gas bermasalah dan langsung mengembalikannya ke pabriknya untuk diganti.

"Setiap tiga hari sekali tabung yang bermasalah langsung dikembalikan pada perusahaan yang membuat tabung untuk diganti dengan yang lebih baik lagi," kata Kepala Operasional SPPBE PT Bajubang Gasindo Solihin pada sidak yang dilakukan Pemkot Cimahi di SPPBE itu, Rabu.

Dari sidak tersebut, kata Wali Kota Cimahi Itoc Tochija, ditemukan banyak tabung elpiji di SPPBE ini dalam kondisi rusak.
"Kondisinya bervariasi, di antaranya bocor saat dicelupkan dalam air," Kata Wali Kota Cimahi Itoc Tochija.

Menurut Itoc Tochija, setelah melihat langsung proses pengisian gas LPG dan cara pencegahan gas yang bocor, pihaknya masih menemukan ada tabung yang tidak memenuhi standar meskipun ada tulisan SNI.

"Kita harapkan dengan tingkat 'quality control' yang efektif bisa mereduksi kebocoran gas yang seringkali mengancam keselamatan warga," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Rusdi Hartono mengatakan pihaknya sangat meyakini faktor yang mesti ditelusuri guna mengungkap maraknya ledakan akibat kompor gas LPG di wilayahnya adalah distributor dan pengecer.

"Untuk Kota Cimahi memang belum ada kasus ledakan akibat kompor gas. Tapi, di Kabupaten Bandung Barat sudah ada tiga kasus. Barusan setelah kita amati ternyata kalau tingkat SPPBE sudah rapi dan sesuai dengan standard keamanan," kata Kapolres Cimahi AKBP Rusdi Hartono.

Menurut Rusdi, jika pihaknya menemukan agen nakal maka tidak akan berpikir panjang lagi untuk langsung menghukumnya sesuai dengan aturan yang berlaku.

Sementara itu, Kepala Operasional SPPBE PT Bajubang Gasindo Solihin menyatakan SPPBEnya setiap hari pengisian gas dilakukan dengan cara yang sangat teliti untuk mengurangi dampak buruk bagi masyarakat.

Menurut dia, setiap hari SPPBE itu bisa mengisi sebanyak 10 ribu sampai 12 ribu tabung gas LPG tiga kilogram yang didistribusikan ke sejumlah daerah seperti Kab Bandung, Bandung Barat, Cimahi dan Kota Bandung.

"Setiap harinya kita pun sering menemukan sebanyak 200 tabung yang tidak layak pakai. Selanjutnya tabung tidak layak pakai tersebut kita pisahkan untuk dikembalikan pada perusahaan yang telah memproduksinya," katanya.***2***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010