Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mendorong para peneliti dan perguruan tinggi untuk menghasilkan inovasi pakan ternak yang berasal dari rumput laut maupun limbah sawit dalam rangka mencapai kedaulatan pakan ternak di Indonesia.

Arif Satria dalam webinar tentang pakan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis, mengatakan ketersediaan pakan saat ini masih menjadi persoalan di industri peternakan karena sebagian besar bahan bakunya masih impor sementara kebutuhannya sangat krusial.

Dia mengatakan komponen pakan ternak merupakan salah satu komponen paling besar dalam industri peternakan dan budidaya. Arif mencontohkan pada budidaya perikanan komponen pakan mengambil porsi 60 persen dari biaya produksi.

"Pakan ternak ini sesuatu yang sangat penting, memiliki andil yang sangat besar. Kalau di budidaya perikanan 60 persen komponennya adalah pakan, begitu juga di peternakan komponen itu juga sangat besar sekali. Oleh karena itu kita cari alternatif pakan dengan kualitas tinggi dan juga harga yang terjangkau," kata dia.

Arif mengungkapkan hasil penelitian terbaru dari Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa komoditas rumput laut bisa dijadikan sebagai sumber pakan ternak alternatif. Menurutnya, potensi rumput laut menjadi pakan ternak ini harus diteliti lebih dalam lagi oleh para peneliti dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pakan.

Dia mengatakan Indonesia berpotensi memiliki sumber alternatif pakan ternak yang murah lantaran Indonesia merupakan salah satu negara produsen rumput laut terbesar di dunia. Saat ini produksi rumput laut dari Indonesia sebagian diimpor untuk kebutuhan pangan dan juga kosmetik, namun belum dikembangkan untuk kebutuhan pakan ternak.

"Rumput laut salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan untuk menjadi pakan. Butuh riset lebih mendalam, dan itulah pentingnya peran perguruan tinggi untuk didorong membuat riset yang menghasilkan material baru untuk support kedaulatan pakan," kata Arif.

Selain rumput laut, Arif juga menyebut bahwa limbah kelapa sawit juga bisa diolah menjadi bahan baku pakan ternak dan gula. Dia menilai alternatif sumber pakan dari limbah sawit ini juga sangat berpotensi mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

Menurut Arif, Indonesia bisa menerapkan prinsip "zero waste" dalam produksi dan pengolahan produk kelapa sawit di mana selain sebagai bahan baku minyak goreng juga bisa menjadi bahan baku pakan ternak.

"Ini lah prinsip zero waste yang bisa kita maksimalkan, sehingga kita bisa mewujudkan swasembada daging, mewujudkan kedaulatan pakan, sehingga kita tidak lagi tergantung dari kompoenen impor yang saat ini jumlahnya sangat besar," kata Arif.

Baca juga: Danramil Tasikmalaya kembangkan pakan ternak alternatif

Baca juga: Pemkab Garut manfaatkan eceng gondok di Sungai Cimanuk untuk pakan ternak dan kerajinan

Baca juga: Belatung dari Indonesia laku diekspor ke Belanda

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021