Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat tidak merasa khawatir dengan ditemukannya varian baru virus Corona B117.
"Saya mengimbau kepada bapak, ibu, saudara semua untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117," kata Presiden Jokowi dalam "channel" YouTube Sekretariat Presiden yang disiarkan pada Kamis malam.
Menurut Presiden Jokowi, dua orang yang terpapar virus varian baru tersebut saat ini sudah negatif COVID-19.
"Dan belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan," ujar Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan upaya pencegahan agar tidak tertular virus dengan varian baru tersebut juga telah dilakukan bersama-sama.
"Untuk itu mari kita tetap berdisiplin menjalankan prokotol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang makin cepat," ujar Presiden.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengonfirmasi temuan dua kasus mutasi virus jenis baru B117-UK di Tanah Air.
Dua orang perempuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berinisial M dan A yang terdeteksi terinfeksi mutasi virus corona B117 merupakan pekerja migran di Arab Saudi yang tiba di Indonesia akhir Januari 2021.
M dan A saat tiba di Bandara Soekarno Hatta melakukan tes swab PCR dan menunjukkan positif COVID-19 dan keduanya melakukan karantina 14 hari di Wisma Pademangan, Jakarta. Setelahnya dilakukan test yang menunjukkan hasil negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang.
Namun demikian, Satgas COVID-19 Kabupaten Karawang telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 kontak erat keduanya.
Varian Corona Inggris B117 ini sebelumnya sudah menyebar di setidaknya 60 negara. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian virus Corona B117 ini diyakini 70 persen lebih menular.
Sebuah studi pracetak terpisah dari para peneliti di Imperial College London menemukan varian baru meningkatkan reproduksi virus dengan jumlah rata-rata orang yang terinfeksi orang yang positif antara 0,4 dan 0,7.
Kecepatan penyebaran B117 tersebut menunjukkan varian itu membawa fitur biologis tertentu atau mutasi dalam genomnya yang membuatnya lebih menular.
Mutasi genetik sebenarnya bagian normal dan diharapkan dari evolusi virus, tetapi terkadang virus memperoleh mutasi menguntungkan yang memungkinkan mereka untuk mengungguli varian lain yang beredar.
Ada juga bukti awal yang menunjukkan varian B117 menghasilkan viral load (tingkat replikasi virus dalam tubuh) yang lebih tinggi. Ini artinya, ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka cenderung menyebarkan lebih banyak virus.
Baca juga: Pemerintah pastikan vaksin masih efektif lawan mutasi virus B117
Baca juga: Ada varian baru corona B117, begini dampaknya pada masker hingga vaksin
Baca juga: Gubernur Jabar: Varian baru corona asal Inggris sudah masuk di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya mengimbau kepada bapak, ibu, saudara semua untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117," kata Presiden Jokowi dalam "channel" YouTube Sekretariat Presiden yang disiarkan pada Kamis malam.
Menurut Presiden Jokowi, dua orang yang terpapar virus varian baru tersebut saat ini sudah negatif COVID-19.
"Dan belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan," ujar Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan upaya pencegahan agar tidak tertular virus dengan varian baru tersebut juga telah dilakukan bersama-sama.
"Untuk itu mari kita tetap berdisiplin menjalankan prokotol kesehatan dengan ketat seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang makin cepat," ujar Presiden.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengonfirmasi temuan dua kasus mutasi virus jenis baru B117-UK di Tanah Air.
Dua orang perempuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berinisial M dan A yang terdeteksi terinfeksi mutasi virus corona B117 merupakan pekerja migran di Arab Saudi yang tiba di Indonesia akhir Januari 2021.
M dan A saat tiba di Bandara Soekarno Hatta melakukan tes swab PCR dan menunjukkan positif COVID-19 dan keduanya melakukan karantina 14 hari di Wisma Pademangan, Jakarta. Setelahnya dilakukan test yang menunjukkan hasil negatif dan sudah diizinkan pulang ke Karawang.
Namun demikian, Satgas COVID-19 Kabupaten Karawang telah melakukan pemeriksaan terhadap 15 kontak erat keduanya.
Varian Corona Inggris B117 ini sebelumnya sudah menyebar di setidaknya 60 negara. Berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian virus Corona B117 ini diyakini 70 persen lebih menular.
Sebuah studi pracetak terpisah dari para peneliti di Imperial College London menemukan varian baru meningkatkan reproduksi virus dengan jumlah rata-rata orang yang terinfeksi orang yang positif antara 0,4 dan 0,7.
Kecepatan penyebaran B117 tersebut menunjukkan varian itu membawa fitur biologis tertentu atau mutasi dalam genomnya yang membuatnya lebih menular.
Mutasi genetik sebenarnya bagian normal dan diharapkan dari evolusi virus, tetapi terkadang virus memperoleh mutasi menguntungkan yang memungkinkan mereka untuk mengungguli varian lain yang beredar.
Ada juga bukti awal yang menunjukkan varian B117 menghasilkan viral load (tingkat replikasi virus dalam tubuh) yang lebih tinggi. Ini artinya, ketika orang yang terinfeksi bersin atau batuk, mereka cenderung menyebarkan lebih banyak virus.
Baca juga: Pemerintah pastikan vaksin masih efektif lawan mutasi virus B117
Baca juga: Ada varian baru corona B117, begini dampaknya pada masker hingga vaksin
Baca juga: Gubernur Jabar: Varian baru corona asal Inggris sudah masuk di Karawang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021