Sumber, 16/7 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 1.635 lokal Sekolah Dasar di Kabupaten Cirebon dalam keadaan rusak, 1.035 diantaranya rusak parah dan sisanya masih ringan.

Kabid Sarana dan Prasarana Disdik Kabupaten Cirebon Edi Kurniadi mengatakan sebagian besar bangunan sekolah yang rusak merupakan bangunan lama yang dibangun saat inpres dikeluarkan yaitu tahun 1973.

"Tidak hanya bangunan, mebelernya pun sudah rusak dan usang sehingga sudah tidak layak dipakai lagi," kata Edi, Jumat.

Namun diakui Edi pihaknya tidak dapat melakukan perbaikan mengingat tidak ada anggaran khusus untuk hal ini sekalipun Kabupaten Cirebon mendapat DAK sebesar Rp54 miliar.

"Sesuai aturan yang berlaku bahwa DAK hanya digunakan untuk membangun ruang perpustakaan SD, rehab SMP serta pembangunan ruang kelas baru (RKB). Sedangkan untuk rehab bangunan SD tidak ada," katanya.

Edi mengaku pihaknya menyatakan prihatin atas hal ini apalagi hingga saat ini hujan masih sering turun yang beresiko dapat merobohkan bangunan kelas. Bahkan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya sampai mengingatkan kepala sekolahnya untuk mengungsikan murid-murid apabila hujan turun.

Namun Edi berharap rehab bangunan SD dapat dilaksanakan melalui dana APBN-P nanti.

Berdasarkan pantauan, beberapa SD yang ruang kelasnya sudah dalam keadaan rusak parah diantaranya SD Kedondong 3 di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Tiga ruangan kelas mengalami kerusakan parah terlihat pada bagian plafon yang terbuat dari anyaman bambu sudah bolong ditambah tembok yang sudah terkelupas.

Kholil, guru SD Kedondong 3 mengatakan bangunan sekolah tersebut dibangun pada tahun 1979 dan kerusakan bangunan sudah berlangsung selama hampir dua tahun. Pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan untuk perbaikan satu tahun yang lalu namun hingga sekarang tidak ada realisasinya.

"Kami masih menggunakan tiga ruangan kelas tersebut meskipun kondisinya sudah memprihatinkan. Ini terpaksa kami lakukan karena kami tidak punya ruangan lagi," kata Kholil.

Keprihatinan akan sangat terasa saat hujan turun. Kata Kholil, para siswa harus rela belajar sambil mencari tempat kering dan terlindungi dari tetesan air hujan karena genteng bocor. ***3***

M Taufik

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010