Bandung, 16/7 (ANTARA) - Sejumlah bangunan liar di bantaran Sungai Citarum di lokasi banjir Kampung Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat, ditertibkan.

Selain itu bantaran sungai di lokasi langganan banjir itu pun ditinggikan sekitar satu meter dari sebelumnya.

"Sudah dua hari ini bantaran Sungai Citarum di sini (Cieunteung) ditinggikan, selain itu bangunan liar yang sebelumnya dibangun di sana juga dibongkar," kata Didi (45) salah seorang warga Kampung Cieunteung Baleendah.

Sebelum ditertibkan, bantaran Sungai Citarum di dekat jembatan Citarum di perbatasan Kecamatan Bojongsoang dan Baleendah banyak dipakai membangun gubuk dan warung-warung kecil meski terdapat papan pengumuman lahan itu tidak boleh dipakai untuk mendirikan bangunan apapun.

Selain itu juga dipakai untuk penyimpanan kayu-kayu gelondongan milik pengusaha penggergajian di sana.
Sementara itu sebuah alat berat berupa "backhoe" hilir mudik mengangkat tanah dari bantaran Sungai Citarum sehingga lebih tinggi dari sebelumnya.

Bantaran bagian dalam sungai itu mengalami pendangkalan akibat endapan lumpur dalam dua tahun terakhir ini. Kawasan Cieunteung merupakan salah satu kawasan paling sering dilanda banjir pada musim penghujan.

Bahkan tahun ini, genangan banjir di Cieunteung mencapai lebih dari empat bulan sehingga sedikitnya 400 warga di RW09 di kampung itu terpaksa mengungsi.

"Baru tahun ini Cieunteung digenang selama empat bulan, sebelumnya paling dua minggu. Rumah kami banyak yang rusak, bahkan sebagian ditinggalkan penghuninya karena rusak tergenang banjir," kata Maman, salah seorang tokoh masyarakat Cieunteung.

Sementara itu Pemprov Jawa Barat sendiri telah mengalokasikan anggaran penanganan banjir di Kampung Cieunteung yang masuk dalam cetak biru (blue print) penanganan Sungai Citarum.

Bahkan Pemprov Jabar mewacanakan pembangunan rumah susun bagi warga Cieunteung sehingga masyarakat setempat terbebas dari genangan banjir pada musim penghujan.

Sementara itu masyarakat di Kampung Cieunteung sendiri masih tetap ingin bertahan di tempat tinggal mereka di kampung itu meski terjangan banjir setiap tahunnya kian parah dan meluas.

***3***
Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010