Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat sedikitnya ada 13 rumah warga rusak diterjang banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"13 rumah yang terdampak ini baru hasil pendataan awal, hasil sementara hingga Rabu siang ini," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Rabu.
Eka mengatakan belasan rumah warga itu mengalami kerusakan sedang, parah, hingga roboh sehingga tidak bisa ditempati kembali bahkan lima rumah di antaranya diketahui telah hanyut terbawa arus banjir.
Pihaknya kini telah memulai pendataan rumah warga terdampak banjir khususnya di lokasi yang kondisi airnya sudah mulai surut.
"Pendataan masih berlangsung, data dipastikan akan bertambah besok sesuai hasil observasi di lapangan," katanya.
"13 rumah yang tergerus banjir hingga roboh itu tercatat berada di Kecamatan Pebayuran tepatnya di sekitar lokasi tanggul jebol," imbuh dia.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan rumah warga terdampak banjir hanya saja teknis pemberian bantuannya nanti akan diberikan melalui kepala desa sesuai kategori kerusakan rumah.
"Kami pastikan pemerintah hadir dengan memberikan bantuan kepada korban banjir," katanya.
Selain itu pemerintah daerah juga sudah melakukan pemetaan guna penanganan dampak banjir dengan memperbaiki daerah aliran sungai seperti perbaikan pintu air bendung, tanggul, normalisasi sungai, hingga infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Kita juga terus koordinasikan dengan Jawa Barat maupun Pemerintah Pusat terkait penanganan tanggul jebol akibat banjir, terutama tanggul jebol di Sungai Citarum," kata dia.
Baca juga: 37.792 korban banjir di Bekasi masih bertahan di pengungsian
Baca juga: DPRD desak Pemkab Bekasi prioritaskan program penanggulangan banjir
Baca juga: Sampah bambu sumbat aliran Sungai Cikeas di kawasan Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"13 rumah yang terdampak ini baru hasil pendataan awal, hasil sementara hingga Rabu siang ini," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Cikarang, Rabu.
Eka mengatakan belasan rumah warga itu mengalami kerusakan sedang, parah, hingga roboh sehingga tidak bisa ditempati kembali bahkan lima rumah di antaranya diketahui telah hanyut terbawa arus banjir.
Pihaknya kini telah memulai pendataan rumah warga terdampak banjir khususnya di lokasi yang kondisi airnya sudah mulai surut.
"Pendataan masih berlangsung, data dipastikan akan bertambah besok sesuai hasil observasi di lapangan," katanya.
"13 rumah yang tergerus banjir hingga roboh itu tercatat berada di Kecamatan Pebayuran tepatnya di sekitar lokasi tanggul jebol," imbuh dia.
Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengalokasikan anggaran untuk perbaikan rumah warga terdampak banjir hanya saja teknis pemberian bantuannya nanti akan diberikan melalui kepala desa sesuai kategori kerusakan rumah.
"Kami pastikan pemerintah hadir dengan memberikan bantuan kepada korban banjir," katanya.
Selain itu pemerintah daerah juga sudah melakukan pemetaan guna penanganan dampak banjir dengan memperbaiki daerah aliran sungai seperti perbaikan pintu air bendung, tanggul, normalisasi sungai, hingga infrastruktur yang rusak akibat banjir.
"Kita juga terus koordinasikan dengan Jawa Barat maupun Pemerintah Pusat terkait penanganan tanggul jebol akibat banjir, terutama tanggul jebol di Sungai Citarum," kata dia.
Baca juga: 37.792 korban banjir di Bekasi masih bertahan di pengungsian
Baca juga: DPRD desak Pemkab Bekasi prioritaskan program penanggulangan banjir
Baca juga: Sampah bambu sumbat aliran Sungai Cikeas di kawasan Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021