Ratusan santri yang terpapar positif COVID-19 di Pondok Pesantren Benda, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mulai berangsur sehat dan sebagian sudah diperbolehkan pulang usai menjalani isolasi di hotel dan rumah sakit di Tasikmalaya.
Santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 di pondok pesantren itu tersebar menjalani isolasi di Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, dan Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo, sebagian besar mereka sudah sehat dan diperbolehkan pulang.
"Seperti santri yang dirawat di Hotel Crown, dari 110 orang yang diisolasi, 90 orang telah diperbolehkan pulang, sisanya masih isolasi karena ada keluhan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra di Tasikmalaya, Selasa.
Ia mengatakan santri dan pengajar yang dirawat di Rumah Sakit Dewi Sartika Tasikmalaya sebanyak 55 orang, sebanyak 40 orang sudah diperbolehkan pulang, sisanya masih menjalani perawatan medis.
Selanjutnya delapan pasien yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo Tasikmalaya hanya tersisa satu orang, seluruhnya sudah pulang ke rumah.
Selain itu, kata dia, santri yang menjalani isolasi di lingkungan pondok pesantren selama 14 hari kondisinya sudah negatif dari COVID-19 selanjutnya diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Yang sudah tidak bergejala sudah bisa dipulangkan, karena telah melewati masa 14 hari sejak pengambilan sampel," katanya.
Ia mengemukakan bahwa santri yang belum diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisinya masih merasakan keluhan pusing, batuk, pilek, hilang penciuman, dan diare.
Menurut dia mereka yang saat ini bergejala diprediksi akan mulai membaik kesehatannya tiga hari ke depan, selanjutnya boleh pulang ke rumah dengan tetap menjalani isolasi mandiri.
"Paling sekitar dua atau tiga hari lagi boleh pulang," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster Pesantren Benda sebanyak 389 orang, mereka terdeteksi positif setelah menjalani tes usap, demikian Asep Hendra.
Baca juga: Wagub Jabar pastikan santri positif COVID-19 ditangani medis secara serius
Baca juga: Wagub Jabar ungkap santri dijadwalkan vaksinasi pada Maret 2021
Baca juga: Presiden Jokowi bangga pada Nahdliyin muda dan santri berdayakan ekonomi umat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 di pondok pesantren itu tersebar menjalani isolasi di Hotel Crown, Rumah Sakit Dewi Sartika, dan Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo, sebagian besar mereka sudah sehat dan diperbolehkan pulang.
"Seperti santri yang dirawat di Hotel Crown, dari 110 orang yang diisolasi, 90 orang telah diperbolehkan pulang, sisanya masih isolasi karena ada keluhan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra di Tasikmalaya, Selasa.
Ia mengatakan santri dan pengajar yang dirawat di Rumah Sakit Dewi Sartika Tasikmalaya sebanyak 55 orang, sebanyak 40 orang sudah diperbolehkan pulang, sisanya masih menjalani perawatan medis.
Selanjutnya delapan pasien yang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Dr Soekarjo Tasikmalaya hanya tersisa satu orang, seluruhnya sudah pulang ke rumah.
Selain itu, kata dia, santri yang menjalani isolasi di lingkungan pondok pesantren selama 14 hari kondisinya sudah negatif dari COVID-19 selanjutnya diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Yang sudah tidak bergejala sudah bisa dipulangkan, karena telah melewati masa 14 hari sejak pengambilan sampel," katanya.
Ia mengemukakan bahwa santri yang belum diperbolehkan pulang ke rumah karena kondisinya masih merasakan keluhan pusing, batuk, pilek, hilang penciuman, dan diare.
Menurut dia mereka yang saat ini bergejala diprediksi akan mulai membaik kesehatannya tiga hari ke depan, selanjutnya boleh pulang ke rumah dengan tetap menjalani isolasi mandiri.
"Paling sekitar dua atau tiga hari lagi boleh pulang," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari klaster Pesantren Benda sebanyak 389 orang, mereka terdeteksi positif setelah menjalani tes usap, demikian Asep Hendra.
Baca juga: Wagub Jabar pastikan santri positif COVID-19 ditangani medis secara serius
Baca juga: Wagub Jabar ungkap santri dijadwalkan vaksinasi pada Maret 2021
Baca juga: Presiden Jokowi bangga pada Nahdliyin muda dan santri berdayakan ekonomi umat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021