Karyawan PT Pegadaian Cirebon, Jawa Barat, yang tergabung pada serikat pekerja, menolak rencana holding ultra mikro, dengan cara mengenakan pita hitam di lengan dan membagikan nasi kotak bagi masyarakat kurang mampu.
"Kami dari DPC SP (Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja) PT Pegadaian Cirebon menolak holding ultra mikro," kata Pengurus DPC SP PT Pegadaian Cirebon Deny Heryanto di Cirebon, Jumat.
Menurutnya, tidak sedikit karyawan PT Pegadaian yang menolak rencana holding ultra mikro dengan BUMN perbankan atau jasa keuangan lainnya di bawah Kementerian BUMN.
Ia mengatakan selama ini, PT Pegadaian sudah maju dan berkembang tanpa adanya campur tangan dari badan usaha lain. Bahkan pada tahun 2020, PT Pegadaian menjadi salah satu BUMN yang menghasilkan laba terbesar.
"Kami menilai holding ini tidak 'urgent' dilaksanakan dan kami menolak itu," tuturnya.
Dia melanjutkan hampir semua karyawan PT Pegadaian di wilayah Cirebon, saat ini mengenakan pita hitam di lengan kirinya sejak Senin (15/2), untuk menolak holding ultra mikro.
Sementara itu pengurus lainnya Trianto Nugroho mengatakan pada Jumat (19/2) pihaknya juga melaksanakan bagi nasi kotak secara serentak, khususnya di wilayah kerja PT Pegadaian Cirebon.
Ia berharap semakin banyak nasi yang dibagikan kepada warga, semakin banyak pula yang mendoakan rencana holding ultra mikro dibatalkan.
"Kita lakukan pembagian nasi serentak di seluruh cabang area Cirebon dan harapannya agar rencana holding dibatalkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami dari DPC SP (Dewan Pimpinan Cabang Serikat Pekerja) PT Pegadaian Cirebon menolak holding ultra mikro," kata Pengurus DPC SP PT Pegadaian Cirebon Deny Heryanto di Cirebon, Jumat.
Menurutnya, tidak sedikit karyawan PT Pegadaian yang menolak rencana holding ultra mikro dengan BUMN perbankan atau jasa keuangan lainnya di bawah Kementerian BUMN.
Ia mengatakan selama ini, PT Pegadaian sudah maju dan berkembang tanpa adanya campur tangan dari badan usaha lain. Bahkan pada tahun 2020, PT Pegadaian menjadi salah satu BUMN yang menghasilkan laba terbesar.
"Kami menilai holding ini tidak 'urgent' dilaksanakan dan kami menolak itu," tuturnya.
Dia melanjutkan hampir semua karyawan PT Pegadaian di wilayah Cirebon, saat ini mengenakan pita hitam di lengan kirinya sejak Senin (15/2), untuk menolak holding ultra mikro.
Sementara itu pengurus lainnya Trianto Nugroho mengatakan pada Jumat (19/2) pihaknya juga melaksanakan bagi nasi kotak secara serentak, khususnya di wilayah kerja PT Pegadaian Cirebon.
Ia berharap semakin banyak nasi yang dibagikan kepada warga, semakin banyak pula yang mendoakan rencana holding ultra mikro dibatalkan.
"Kita lakukan pembagian nasi serentak di seluruh cabang area Cirebon dan harapannya agar rencana holding dibatalkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021