Indonesia sudah mengirimkan 416 hasil pengurutan genom virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ke pusat data global yang dikelola oleh GISAID, kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro.

"Kami sudah submit (kirimkan) 416 sequences (urutan genom virus corona) ke GISAID," katanya dalam webinar di Jakarta, Senin.

Bambang menjelaskan bahwa 416 hasil pengurutan genom yang dikirim meliputi 392 hasil pengurutan genom lengkap dan 24 hasil pengurutan genom sebagian.

Hasil pengurutan genom virus corona yang dikirim meliputi 138 hasil pengurutan keseluruhan genom (Whole Genom Sequencing/WGS) dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, 64 WGS dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, 63 WGS dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga, dan 44 WGS dari Universitas Gadjah Mada.

Hasil pengurutan genom tersebut kebanyakan berasal dari sampel virus SARS-CoV-2 yang beredar di provinsi-provinsi dengan tingkat penularan COVID-19 tinggi seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Berdasarkan klasifikasi kelompok yang dilakukan oleh Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) terhadap virus corona penyebab COVID-19, clade atau kelompok virus SARS-CoV-2 yang beredar di Indonesia meliputi clade GR, GH, G, O, dan L.

Dalam webinar yang juga dihadiri oleh Presiden GISAID Peter Bogner, Bambang menyampaikan harapannya agar GISAID bisa menjadi mitra Indonesia dalam meningkatkan kapasitas pengurutan keseluruhan genom.

Kementerian Riset dan Teknologi dan Kementerian Kesehatan membangun jaringan surveilans genom dan berupaya meningkatkan kapasitas pengurutan keseluruhan genom di Tanah Air.

Baca juga: Menristek sebut mutasi virus corona berpengaruh pada efikasi vaksin

Baca juga: BPPT deteksi belasan WGS virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 di Indonesia

Baca juga: Kebanyakan tipe virus corona Indonesia sama dengan Wuhan

Pewarta: Martha Herlinawati S

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021