Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat meningkatkan pengawasan di empat kecamatan yang masuk dalam bentangan sesar Cimandiri, sehingga warga di empat kecamatan itu diimbau untuk waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya bencana.
"Kondisi geografis di empat kecamatan, yakni Kecamatan Campaka, Cibeber, Bojongpicung, dan Haurwangi, masuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah. Sedangkan sesar Cimandiri membentang di keempat wilayah tersebut, sehingga pengawasan ditingkatkan dengan menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana)," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Rabu.
Ia menjelaskan bentangan sepanjang 10 kilometer yang melintasi empat kecamatan tersebut, merupakan wilayah rawan bencana, mulai dari pergerakan tanah hingga longsor, seperti yang baru terjadi di Kecamatan Campaka dan Cibeber, sehingga pengawasan dan pemantauan rutin dilakukan terlebih saat terjadi gempa.
Mitigasi dan edukasi terkait kebencanaan untuk masyarakat di wilayah itu telah diberikan BPBD sebagai upaya mencegah jatuhnya korban jiwa dan dampak besar saat terjadi aktivitas sesar Cimandiri yang berpusat di Bandung Barat.
"Tidak hanya empat kecamatan, seluruh kecamatan mendapatkan perhatian yang sama, namun khusus empat kecamatan mendapat prioritas karena masuk dalam jalur sesar Cimandiri yang dapat terdampak luas jika terjadi gempa atau aktivitasnya meningkat," kata Irfan.
Ia mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan pusat vulkanoligi Jabar, sebagai upaya antisipasi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, termasuk melakukan mitigasi dan evakuasi cepat saat terjadi bencana yang tidak dapat ditebak kapan akan terjadi.
"Koordinasi yang kita lakukan setiap hari, sebagai bentuk pengawasan khusus terhadap wilayah yang masuk dalam sesar Cimandiri yang sangat rawan terjadi bencana. Harapan kami, tidak ada bencana besar yang melanda Cianjur dan kewaspadaan tetap ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Di Cianjur, satu rumah ambruk dan puluhan lainnya terancam longsor
Baca juga: BPBD Cianjur koordinasi tangani tebing rawan longsor
Baca juga: Wisatawan diimbau berhati-hati saat melintas di jalur rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kondisi geografis di empat kecamatan, yakni Kecamatan Campaka, Cibeber, Bojongpicung, dan Haurwangi, masuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah. Sedangkan sesar Cimandiri membentang di keempat wilayah tersebut, sehingga pengawasan ditingkatkan dengan menyiagakan Relawan Tangguh Bencana (Retana)," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Rabu.
Ia menjelaskan bentangan sepanjang 10 kilometer yang melintasi empat kecamatan tersebut, merupakan wilayah rawan bencana, mulai dari pergerakan tanah hingga longsor, seperti yang baru terjadi di Kecamatan Campaka dan Cibeber, sehingga pengawasan dan pemantauan rutin dilakukan terlebih saat terjadi gempa.
Mitigasi dan edukasi terkait kebencanaan untuk masyarakat di wilayah itu telah diberikan BPBD sebagai upaya mencegah jatuhnya korban jiwa dan dampak besar saat terjadi aktivitas sesar Cimandiri yang berpusat di Bandung Barat.
"Tidak hanya empat kecamatan, seluruh kecamatan mendapatkan perhatian yang sama, namun khusus empat kecamatan mendapat prioritas karena masuk dalam jalur sesar Cimandiri yang dapat terdampak luas jika terjadi gempa atau aktivitasnya meningkat," kata Irfan.
Ia mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan pusat vulkanoligi Jabar, sebagai upaya antisipasi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, termasuk melakukan mitigasi dan evakuasi cepat saat terjadi bencana yang tidak dapat ditebak kapan akan terjadi.
"Koordinasi yang kita lakukan setiap hari, sebagai bentuk pengawasan khusus terhadap wilayah yang masuk dalam sesar Cimandiri yang sangat rawan terjadi bencana. Harapan kami, tidak ada bencana besar yang melanda Cianjur dan kewaspadaan tetap ditingkatkan," katanya.
Baca juga: Di Cianjur, satu rumah ambruk dan puluhan lainnya terancam longsor
Baca juga: BPBD Cianjur koordinasi tangani tebing rawan longsor
Baca juga: Wisatawan diimbau berhati-hati saat melintas di jalur rawan bencana
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021