Bandung, 10/6 (ANTARA) - Perum Perumnas akan melanjutkan program pembangunan perumahan rakyat sekaligus mendorong terbentuknya kota-kota baru di beberapa daerah di Indonesia.
"Perum Perumnas memiliki andil besar dalam mengembangkan kota-kota baru di Indonesia, pembangunan perumahan oleh BUMN ini akan dilanjutkan dengan program pengembangan kawasan, sehingga tercipta sebuah kota," kata Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, di Bandung, Kamis.
Ia menyebutkan beberapa kota yang terbentuk dari dampak pengembangan perumahan oleh Perumnas adalah Kota Depok, beberapa kota di Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut dia, Perum Perumnas merupakan BUMN yang bersentuhan langsung dengan program "pro job" dan "pro poor", terutama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Namun demikian, ia berharap pemerintah mendorong Perum Perumnas untuk memiliki peran yang lebih besar lagi dalam pengadaan perumahan murah yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pemenuhan kebutuhan perumahan merupakan salah satu indikator kesejahteraan, disamping pemenuhan pangan dan sandang. Namun, saat ini masih terkendala, sehingga secara nasional masih kekurangan perumahan sekitar delapan juta unit," kata Himawan.
Sementara itu, pemenuhan atau pembangunan perumahan saat ini hanya 700 ribu unit per tahun. Salah satu kendalanya antara lain keterbatasan lahan untuk pembangunan perumahan di perkotaan, disamping harganya yang semakin mahal.
Strategi pemerintah dengan mengoptimalkan pembangunan perumahan secara vertikal melalui program rumah susun, apartemen, dan sejenisnya, juga termasuk salah satu fokus program dari Perum Perumnas.
"Hingga saat ini Perum Perumnas telah membangun sekitar 30 tower, dan diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa membangun 150 tower," katanya.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Perum Perumnas memiliki andil besar dalam mengembangkan kota-kota baru di Indonesia, pembangunan perumahan oleh BUMN ini akan dilanjutkan dengan program pengembangan kawasan, sehingga tercipta sebuah kota," kata Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto, di Bandung, Kamis.
Ia menyebutkan beberapa kota yang terbentuk dari dampak pengembangan perumahan oleh Perumnas adalah Kota Depok, beberapa kota di Bali, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut dia, Perum Perumnas merupakan BUMN yang bersentuhan langsung dengan program "pro job" dan "pro poor", terutama dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Namun demikian, ia berharap pemerintah mendorong Perum Perumnas untuk memiliki peran yang lebih besar lagi dalam pengadaan perumahan murah yang terjangkau masyarakat berpenghasilan rendah.
"Pemenuhan kebutuhan perumahan merupakan salah satu indikator kesejahteraan, disamping pemenuhan pangan dan sandang. Namun, saat ini masih terkendala, sehingga secara nasional masih kekurangan perumahan sekitar delapan juta unit," kata Himawan.
Sementara itu, pemenuhan atau pembangunan perumahan saat ini hanya 700 ribu unit per tahun. Salah satu kendalanya antara lain keterbatasan lahan untuk pembangunan perumahan di perkotaan, disamping harganya yang semakin mahal.
Strategi pemerintah dengan mengoptimalkan pembangunan perumahan secara vertikal melalui program rumah susun, apartemen, dan sejenisnya, juga termasuk salah satu fokus program dari Perum Perumnas.
"Hingga saat ini Perum Perumnas telah membangun sekitar 30 tower, dan diharapkan dalam lima tahun ke depan bisa membangun 150 tower," katanya.***3***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010