Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan harga daging sapi belum naik signifikan meski sejumlah pedagang daging di Kota Bandung mulai mogok berjualan.
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan sejauh ini berdasarkan pantauan yang ia lakukan di Pasar Kosambi dan Pasar Palasari, harga daging naik berkisar Rp120.000 - Rp130.000 per kilogram. Kenaikan itu menurutnya masih diambang batas wajar.
"Saya juga masih tunggu konfirmasi dari pasar lainnya, yang dua pasar itu masih kondusif harganya belum naik, tidak ada kenaikan yang signifikan," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Dia menyebutkan ada sejumlah pedagang daging sapi yang memutuskan untuk mogok berjualan, yakni di Pasar Ciroyom, namun tidak ada pedagang daging di pasar lainnya yang menghentikan jualan.
Di Kota Bandung, harga eceran tertinggi daging sapi normalnya berkisar di antara Rp110.000 - Rp120.000 per kilogram. Sedangkan untuk daging impor (daging beku) berkisar Rp80.000 per kilogram.
Menurut Elly, salah satu faktor kenaikan harga daging karena penurunan pemotongan sapi di rumah potong hewan (RPH) di Kota Bandung.
Dengan suplai yang berkurang, tambahnya, harga pun mulai merangkak naik meski belum melonjak signifikan. Selain itu suplai sapi impor dari Australia pun berkurang, apalagi Kota Bandung memang cukup bergantung kepada sapi impor.
"Jadi sapi lokalnya di bawah 10 persen, dari dulu porsinya impor itu tinggi, kebutuhan Kota Bandung itu banyaknya sapi impor," katanya.
Sementara itu pedagang daging di Pasar Kosambi, Yayah (56) mengatakan penjualan berkurang dibanding beberapa waktu lalu, imbas dari kenaikan harga tersebut.
Menurutnya harga sapi dari RPH pun memang berangsur naik sejak dua bulan lalu. Meski naik, ia mengaku masih menjual daging dengan harga diambang batas wajar.
"Jadi naiknya itu nggak langsung, mulai naik itu Rp2 ribu, besoknya naik lagi Rp2 ribu, tapi disini tetap jualan dengan harga Rp120 ribu," kata Yayah.
Baca juga: HARGA DAGING SAPI DI KOTA BANDUNG STABIL
Baca juga: Harga daging ayam di Kota Bandung naik
Baca juga: Apdasi Bandung Keluhkan Pemberlakuan Ppn Daging Sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan sejauh ini berdasarkan pantauan yang ia lakukan di Pasar Kosambi dan Pasar Palasari, harga daging naik berkisar Rp120.000 - Rp130.000 per kilogram. Kenaikan itu menurutnya masih diambang batas wajar.
"Saya juga masih tunggu konfirmasi dari pasar lainnya, yang dua pasar itu masih kondusif harganya belum naik, tidak ada kenaikan yang signifikan," katanya di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Dia menyebutkan ada sejumlah pedagang daging sapi yang memutuskan untuk mogok berjualan, yakni di Pasar Ciroyom, namun tidak ada pedagang daging di pasar lainnya yang menghentikan jualan.
Di Kota Bandung, harga eceran tertinggi daging sapi normalnya berkisar di antara Rp110.000 - Rp120.000 per kilogram. Sedangkan untuk daging impor (daging beku) berkisar Rp80.000 per kilogram.
Menurut Elly, salah satu faktor kenaikan harga daging karena penurunan pemotongan sapi di rumah potong hewan (RPH) di Kota Bandung.
Dengan suplai yang berkurang, tambahnya, harga pun mulai merangkak naik meski belum melonjak signifikan. Selain itu suplai sapi impor dari Australia pun berkurang, apalagi Kota Bandung memang cukup bergantung kepada sapi impor.
"Jadi sapi lokalnya di bawah 10 persen, dari dulu porsinya impor itu tinggi, kebutuhan Kota Bandung itu banyaknya sapi impor," katanya.
Sementara itu pedagang daging di Pasar Kosambi, Yayah (56) mengatakan penjualan berkurang dibanding beberapa waktu lalu, imbas dari kenaikan harga tersebut.
Menurutnya harga sapi dari RPH pun memang berangsur naik sejak dua bulan lalu. Meski naik, ia mengaku masih menjual daging dengan harga diambang batas wajar.
"Jadi naiknya itu nggak langsung, mulai naik itu Rp2 ribu, besoknya naik lagi Rp2 ribu, tapi disini tetap jualan dengan harga Rp120 ribu," kata Yayah.
Baca juga: HARGA DAGING SAPI DI KOTA BANDUNG STABIL
Baca juga: Harga daging ayam di Kota Bandung naik
Baca juga: Apdasi Bandung Keluhkan Pemberlakuan Ppn Daging Sapi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021