Bupati Bekasi, Jawa Barat, Eka Supria Atmaja mengaku siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 Sinovac di daerah itu, segera setelah vaksin tersebut terdistribusikan ke wilayahnya.

"Jika tidak ada halangan, Insya Allah dalam waktu dekat pemerintah mendistribusikan vaksin COVID-19 untuk Kabupaten Bekasi dan ketika tiba pelaksanaan vaksinasi, saya siap menjadi yang pertama divaksin di Kabupaten Bekasi," katanya di Cikarang, Kamis.

Eka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyosialisasikan serta menyukseskan program vaksinasi di Kabupaten Bekasi.

"Banyak informasi palsu mengenai vaksin dan ini yang harus kita luruskan. Vaksinasi merupakan ikhtiar pemerintah untuk menekan angka penyebaran COVID-19 jadi tidak ada alasan untuk menolak divaksin," ungkapnya.

Menurut dia vaksinasi diperlukan untuk menjaga kekebalan tubuh di masa pandemik agar tidak tertular virus corona.

"Kalau di masa pandemi ini boleh dikatakan wajib hukumnya divaksin mengingat dalam kondisi yang tidak normal. Kami juga siapkan denda bagi warga kami yang menolak divaksin," katanya.

Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi memperkirakan vaksinasi COVID-19 akan dilakukan pada bulan Februari 2021 menyusul keterlambatan distribusi vaksin merek Sinovac itu dari pemerintah pusat.

"Belum ada vaksin yang dikirim. Hanya pemerintah pusat yang tahu alasannya. Kami menerima jadwal dari pemerintah pusat," kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah.

Alamsyah mengatakan Kabupaten Bekasi sampai saat ini belum menerima jatah kuota vaksin padahal pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan terkait pengajuan distribusi vaksin tahap pertama bagi para tenaga medis di wilayahnya.

"Kami ajukan 12.234 dosis vaksin untuk tenaga kesehatan, sudah disetujui pusat dan provinsi namun hingga hari ini belum ada informasi soal pengiriman vaksin ke kita," katanya.

Keterlambatan distribusi, kata dia, tidak mempengaruhi pemerintah daerah melakukan sejumlah langkah persiapan hingga saat vaksin tiba nanti.

Mulai dari simulasi vaksinasi, pelatihan vaksinator, sosialisasi di fasilitas kesehatan yang menjadi titik pelaksanaan vaksinasi, sarana penyimpan vaksin, hingga operasionalisasi vaksin.

"Kami juga sudah siapkan tempat penyimpanan vaksin di Gudang Farmasi Kabupaten Bekasi," katanya.

Alamsyah mengatakan setelah vaksin diterima, pihaknya akan menyebarluaskan vaksin melalui unit-unit kesehatan yang ada.

"Untuk vaksinasi, kami menyiapkan 46 rumah sakit, 44 pusat kesehatan masyarakat, dan satu klinik sebagai lokasi vaksinasi," ucapnya.

Di 91 lokasi itu pihaknya menyiagakan tenaga operator yang bertugas menyuntikkan vaksin kepada para tenaga medis yang telah terdaftar sebagai penerima vaksin.

"Jadi di semua lokasi vaksinasi kami sudah menyiapkan masing-masing empat tenaga vaksinator yang sudah dibekali pelatihan sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi perkirakan vaksinasi Februari

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 bagi nakes di Kabupaten Bekasi diundur

Baca juga: Kabupaten Bekasi belum terima vaksin COVID-19 Sinovac

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021