Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang telah mendirikan enam tenda pengungsian untuk warga Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sebagai langkah mitigasi adanya longsor susulan.

Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana mengatakan tenda itu diperuntukkan bagi sekitar 125 jiwa yang lokasi rumahnya dekat dengan lokasi longsor.

"Kami siapkan ada enam tenda, yang bantuan dari BPBD provinsi, Pemda, maupun dari Polres, satu tenda ini kami harapan bisa nampung 25 warga sampai 28 warga," kata Ayi di Sumedang, Jawa Barat, Rabu.

Adapun Pemerintah Kabupaten Sumedang mencatat ada sekitar 1.020 jiwa dari 267 kepala keluarga yang terdampak longsor yang telah menewaskan 17 orang itu.

Menurutnya sebagian warga pun ada yang melakukan evakuasi mandiri ke tempat saudara maupun kerabatnya di wilayah yang aman dari bencana longsor.

Dengan adanya seratusan warga yang diungsikan itu, menurutnya keamanan dan kewaspadaan bakal lebih terjamin apabila hujan kembali turun. Pasalnya cuaca hujan dapat meningkatkan potensi adanya longsor susulan berdasarkan kajian dari Badan Geologi.

"Memang sudah siap kalau ada hujan lagi, mudah-mudahan tidak terjadi lagi memakan korban," kata Ayi.

Sejauh ini Tim SAR sudah berhasil mengevakuasi 17 orang yang tertimbun longsor tersebut. Namun 17 orang itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Selain itu, Tim SAR mencatat masih ada sekitar 23 orang yang dinyatakan hilang dan diduga masih tertimbun longsoran. Proses pencarian juga bakal menyesuaikan dengan cuaca yang ada.

Baca juga: Tim SAR evakuasi satu korban tewas dalam longsor di Sumedang

Baca juga: Tim SAR cari 24 orang hilang dalam longsor di Sumedang hari keempat

Baca juga: Tiga korban baru ditemukan, total korban longsor Sumedang sudah 16 orang

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021