Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat jumlah pasien COVID-19 di wilayah itu mencapai 3.886 kasus selama 2020 dengan laporan terakhir kasus COVID-19 pada 31 Desember 2020 sebanyak 90 kasus.
"Konfirmasi positif 3.886 kasus, 1.422 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan, 2.358 kasus sembuh, dan 106 kasus meninggal dunia," kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita melalui siaran pers di Garut, Jumat.
Ia menuturkan laporan kasus COVID-19 secara akumulasi termasuk yang saat ini masih dirawat, sudah sembuh, dan meninggal dunia merupakan data perkembangan kasus dari ditetapkannya darurat COVID-19 sampai 31 Desember 2020.
Hasil laporan terbaru kasus positif COVID-19 di Kabupaten Garut, kata dia, sebanyak 90 orang terdiri dari 72 orang dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD dr Slamet Garut dan 18 orang hasil pemeriksaan di tempat pelayanan kesehatan lain.
"Hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD dr Slamet Garut pada sampel sebanyak 74 ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 72 orang, dan 18 kasus konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan hasil pemeriksaan RT PCR di fasilitas pelayanan kesehatan lain," katanya.
Selain ada penambahan kasus baru pada akhir tahun itu, kata dia, ada juga pasien yang selesai isolasi dan dinyatakan sembuh sebanyak 31 orang, begitu juga ada pasien yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak satu orang.
"Dilaporkan kasus konfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia sebanyak satu orang yaitu perempuan usia 21 tahun dari Kecamatan Sucinaraja," katanya.
Ia menyampaikan penularan wabah COVID-19 itu masih mengancam klaster keluarga yang saat ini terus bertambah kasusnya dengan penularan virus dari salah satu anggota keluarga pada anggota keluarga yang lainnya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat khususnya keluarga untuk tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
"Upaya pencegahan menjadi sangat penting dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri," katanya.
Baca juga: Wabup Garut sebut tempat wisata rawan penularan COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut siagakan tim tes cepat antigen di lima objek wisata
Baca juga: Polisi kerahkan tim penegakan disiplin protokol kesehatan di tempat wisata Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Konfirmasi positif 3.886 kasus, 1.422 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan, 2.358 kasus sembuh, dan 106 kasus meninggal dunia," kata Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita melalui siaran pers di Garut, Jumat.
Ia menuturkan laporan kasus COVID-19 secara akumulasi termasuk yang saat ini masih dirawat, sudah sembuh, dan meninggal dunia merupakan data perkembangan kasus dari ditetapkannya darurat COVID-19 sampai 31 Desember 2020.
Hasil laporan terbaru kasus positif COVID-19 di Kabupaten Garut, kata dia, sebanyak 90 orang terdiri dari 72 orang dari hasil pemeriksaan tim medis RSUD dr Slamet Garut dan 18 orang hasil pemeriksaan di tempat pelayanan kesehatan lain.
"Hasil pemeriksaan RT PCR Laboratorium RSUD dr Slamet Garut pada sampel sebanyak 74 ditemukan kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 72 orang, dan 18 kasus konfirmasi positif COVID-19 yang merupakan hasil pemeriksaan RT PCR di fasilitas pelayanan kesehatan lain," katanya.
Selain ada penambahan kasus baru pada akhir tahun itu, kata dia, ada juga pasien yang selesai isolasi dan dinyatakan sembuh sebanyak 31 orang, begitu juga ada pasien yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak satu orang.
"Dilaporkan kasus konfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia sebanyak satu orang yaitu perempuan usia 21 tahun dari Kecamatan Sucinaraja," katanya.
Ia menyampaikan penularan wabah COVID-19 itu masih mengancam klaster keluarga yang saat ini terus bertambah kasusnya dengan penularan virus dari salah satu anggota keluarga pada anggota keluarga yang lainnya.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat khususnya keluarga untuk tetap menjaga kesehatan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menerapkan etika batuk dan bersin, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
"Upaya pencegahan menjadi sangat penting dengan menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan di dalam keluarga itu sendiri," katanya.
Baca juga: Wabup Garut sebut tempat wisata rawan penularan COVID-19
Baca juga: Pemkab Garut siagakan tim tes cepat antigen di lima objek wisata
Baca juga: Polisi kerahkan tim penegakan disiplin protokol kesehatan di tempat wisata Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021