PT Pertamina menambah stok gas subsidi 3kg untuk memenuhi kebutuhan masyarakat miskin yang diprediksi akan meningkat pada musim libur akhir tahun yakni Natal dan tahun baru.

"Ada penambahan sekitar 13 persen lebih atau atau sebanyak 202 ribu tabung untuk kebutuhan Natal dan tahun baru di Kabupaten Garut," kata Humas Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Garut Evi Hartaz Alvian saat jumpa pers penyediaan kebutuhan gas subsidi pada akhir tahun di Garut, Selasa.

Ia menuturkan kebutuhan gas subsidi di Garut setiap hari rata-rata pada kisaran 50 ribu tabung atau dalam sebulan mencapai 1,2 juta lebih tabung gas subsidi yang digunakan rumah tangga untuk kebutuhan memasak maupun pelaku usaha kecil.

Jelang perayaan Natal dan pergantian tahun, kata dia, diprediksi akan ada peningkatan kebutuhan masyarakat seperti yang terjadi setiap tahunnya sehingga Pertamina menambah stok untuk mengantisipasi kelangkaan di pasaran.

"Jadi kami tambah stok untuk mengantisipasi kelangkaan gas subsidi di pasaran saat momentum libur Natal dan tahun baru," kata Evi.

Ia menyebutkan Kabupaten Garut memiliki 39 agen dan 1.083 pangkalan yang siap mendistribusikan gas subsidi ke pasaran secara merata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia berharap penambahan gas subsidi itu tepat sasaran dimanfaatkan rumah tangga miskin, sementara masyarakat mampu sebaiknya menggunakan gas nonsubsidi yang berat 5,5 kg atau 12kg agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran.

"Karena gas yang didistribusikan itu sudah dicatat untuk kebutuhan masyarakat ekonomi rendah, makanya agar tidak terjadi kelangkaan kami imbau masyarakat yang mampu tidak menggunakan gas subsidi," kata Evi.

Jika di pasaran sulit mendapatkan gas, kata dia, bukan berarti langka, melainkan ada keterlambatan pengiriman gas karena ada hambatan seperti terjebak kemacetan, banjir, longsor dan jarak penyaluran yang cukup jauh.

"Pengiriman di Garut ini jauh dan medan jalan yang terjal sehingga terjadi keterlambatan, jadi bukan langka, yang ada karena telat dari pengisian di SPBE ke agen dan pengiriman ke pangkalan," katanya.

Ia menambahkan terkait harga jual gas subsidi sesuai harga eceran tetap Rp16 ribu per tabung untuk jarak wilayah pendistribusian di bawah 60 km, sedangkan di atas jarak itu kisaran harganya Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per tabung.

"Untuk harga jual ada hitungannya dihitung jarak dari titik pengiriman SPBE ke pengiriman selanjutnya kalau di bawah 60 km harga Rp16 ribu, tapi kalau di atas itu berubah antara Rp17 sampai Rp18 ribu," katanya.

Baca juga: Pertamina tambah pasokan gas subsidi 3 kg untuk Garut

Baca juga: Pertamina ajak UMKM Garut beralih dari gas subsidi ke Bright Gas

Baca juga: Pertamina sidak penggunaan gas subsidi ke peternakan ayam di Garut

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020