Tasikmalaya, 29/3 (ANTARA) - Lima siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengikuti ujian nasional (UN) susulan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Drs H. Endang Suherman, di Tasikmalaya, Senin, mengatakan pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat pada 22 Maret yang diikuti 8293 siswa, lima siswa semuanya dari tingkat SMK tidak mengikuti UN.
"Sekarang yang lima siswa itu terpaksa ikut ujian susulan, karena sebelumnya mereka sakit," kata Endang usai melakukan monitoring pelaksanaan UN tingkat SMP.
Lima siswa tersebut sudah menjalani UN susulan, Senin di SMKN 1 Tasikmalaya dengan pengawalan dan pengawasan ketat dari guru dan tim pengawas independen.
Soal UN yang diberikan kepada peserta siswa UN susulan tidak sama dengan soal UN yang sebelumnya dilakukan serempak se-Indonesia.
"Soal yang sekarang diujiankan bagi ke lima siswa itu berbeda," katanya.
Namun kata dia dari segi pengawasan lima siswa tersebut dilakukan sama ketatnya dengan pelaksanaan UN sebelumnya dengan melibatkan penjagaan kepolisian dalam pendistribusian soal.
"Itu dilakukan dengan harapan menghasilkan nilai yang betul-betul murni tanpa ada kecurangan yang bisa mencoreng pelaksanaan UN di kota Tasikmalaya," katanya.
Sementara itu, dari peserta UN tingkat SMA sederajat satu orang siswa sekolah MAN Awipari tidak ikut UN karena mengundurkan diri meski pihak sekolah sudah membujuk untuk mengikuti UN.
Pihak sekolah sudah menemui orang tua siswa tersebut namun tetap tidak mau kembali sekolah.
Bahkan dari keterangan wali kelas dan guru BP murid yang mengundurkan diri karena masalah faktor ekonomi, padahal pihak sekolah telah memberi keringanan biaya namun siswa tersebut tetap memilih tidak mau sekolah.
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Drs H. Endang Suherman, di Tasikmalaya, Senin, mengatakan pelaksanaan UN tingkat SMA sederajat pada 22 Maret yang diikuti 8293 siswa, lima siswa semuanya dari tingkat SMK tidak mengikuti UN.
"Sekarang yang lima siswa itu terpaksa ikut ujian susulan, karena sebelumnya mereka sakit," kata Endang usai melakukan monitoring pelaksanaan UN tingkat SMP.
Lima siswa tersebut sudah menjalani UN susulan, Senin di SMKN 1 Tasikmalaya dengan pengawalan dan pengawasan ketat dari guru dan tim pengawas independen.
Soal UN yang diberikan kepada peserta siswa UN susulan tidak sama dengan soal UN yang sebelumnya dilakukan serempak se-Indonesia.
"Soal yang sekarang diujiankan bagi ke lima siswa itu berbeda," katanya.
Namun kata dia dari segi pengawasan lima siswa tersebut dilakukan sama ketatnya dengan pelaksanaan UN sebelumnya dengan melibatkan penjagaan kepolisian dalam pendistribusian soal.
"Itu dilakukan dengan harapan menghasilkan nilai yang betul-betul murni tanpa ada kecurangan yang bisa mencoreng pelaksanaan UN di kota Tasikmalaya," katanya.
Sementara itu, dari peserta UN tingkat SMA sederajat satu orang siswa sekolah MAN Awipari tidak ikut UN karena mengundurkan diri meski pihak sekolah sudah membujuk untuk mengikuti UN.
Pihak sekolah sudah menemui orang tua siswa tersebut namun tetap tidak mau kembali sekolah.
Bahkan dari keterangan wali kelas dan guru BP murid yang mengundurkan diri karena masalah faktor ekonomi, padahal pihak sekolah telah memberi keringanan biaya namun siswa tersebut tetap memilih tidak mau sekolah.
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010