Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan bencana banjir yang kembali menerjang wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, tidak menimbulkan kerusakan rumah warga maupun fasilitas umum lainnya, banjir sudah cepat surut sehingga warga tidak perlu mengungsi.

"Tidak ada laporan kerusakan, apalagi korban tidak ada laporan," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Sabtu.

Ia menuturkan bencana banjir di Kecamatan Pameungpeuk wilayah selatan Garut itu terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut, Jumat (13/11) sore.

Banjir itu, lanjut dia, hanya melanda dua desa yakni Desa Mancagahar dan Desa Jatimulya yang menggenangi jalan dan rumah warga selama dua sampai tiga jam.

"Berdasarkan laporan, banjir ini karena luapan daripada Sungai Cikuda, banjir melanda dua desa yakni Desa Jatimulya dan Mancagahar," katanya.

Banjir juga cepat surut sehingga warga yang tinggal di dua desa itu tidak perlu mengungsi ke tempat yang aman.

Warga maupun sukarelawan penanggulangan bencana, kata dia, bergotong royong membersihkan lingkungan sisa banjir tersebut agar masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.

"Ini hanya genangan, warga ramai-ramai langsung membersihkan, relawan sudah tanggap," katanya.

Ia menambahkan banjir yang kembali melanda wilayah selatan Garut itu bukan disebabkan luapan sungai besar seperti kejadian bulan lalu yang menyebabkan kerusakan rumah maupun fasilitas umum.

Banjir yang terjadi saat ini, kata dia, karena adanya penyumbatan pada saluran air yang menyebabkan air meluap dan menggenangi badan jalan serta pemukiman rumah penduduk.

"Ini (banjir) dimungkinkan atau disinyalir disebabkan saluran air yang menyempit atau dangkal," katanya.

Baca juga: Banjir terjang jalur utama menuju objek wisata Garut selatan

Baca juga: Bupati Garut: Upah guru bantu tahun 2020 dibayar tahun depan

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020