Cianjur, 5/3 (ANTARA)-Sejumlah pengrajin sangkar burung di Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Jawa Barat mengeluh karena akhir-akhir ini penjualan sangkar yang menjadi mata pencarian utama mereka mengalami penurunan.
Beberapa orang pengrajin mengatakan, Jumat, akibat situasi perekonomian Indonesia yang semakin tidak stabil, sehingga banyak sangkar yang tidak dapat dipasarkan.
Wahyudin Setiawan (56), pengrajin sangkar burung di Kabandungan, Karangtengah, mengatakan, perekonomian yang semakin tidak stabil, berimbas pada omset mereka.
"Dalam satu bulan biasanya kami bisa menjual 3 ribu buah, kini menurun menjadi 2 ribu buah," keluhnya, Jumat.
Menurutnya, selain perkonomian tidak stabil, akibat adanya krisis global beberapa tahun lalu menjadi factor penyebab lainnya.
Bahkan pengrajin yang sudah 12 tahun menekuni usahanya itu, mengaku, usahanya saat ini, tidak menghasilkan untung yang berarti. Sekalipun ada, hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
"Mau pindah ke usaha lain, sepertinya sulit. Bahkan untuk terus menjalankan usaha ini kami terpaksa pinjam uang ke bank dengan angusaran yang lumayan tinggi dan berat," ucapnya.
Harapanya dan pengrajin lainnya di wilayah tersebut, mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Namun harapan tersebut, ungkapnya, hingga saat ini masih mimpi.
"Kalau pengrajin lain tapi bukan sangkar burung, dengan mudah mendapat bantuan modal dari dinas terkait di Pemkab Cianjur. Sedangkan kami belum pernah," tandasnya.
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Beberapa orang pengrajin mengatakan, Jumat, akibat situasi perekonomian Indonesia yang semakin tidak stabil, sehingga banyak sangkar yang tidak dapat dipasarkan.
Wahyudin Setiawan (56), pengrajin sangkar burung di Kabandungan, Karangtengah, mengatakan, perekonomian yang semakin tidak stabil, berimbas pada omset mereka.
"Dalam satu bulan biasanya kami bisa menjual 3 ribu buah, kini menurun menjadi 2 ribu buah," keluhnya, Jumat.
Menurutnya, selain perkonomian tidak stabil, akibat adanya krisis global beberapa tahun lalu menjadi factor penyebab lainnya.
Bahkan pengrajin yang sudah 12 tahun menekuni usahanya itu, mengaku, usahanya saat ini, tidak menghasilkan untung yang berarti. Sekalipun ada, hanya cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
"Mau pindah ke usaha lain, sepertinya sulit. Bahkan untuk terus menjalankan usaha ini kami terpaksa pinjam uang ke bank dengan angusaran yang lumayan tinggi dan berat," ucapnya.
Harapanya dan pengrajin lainnya di wilayah tersebut, mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Namun harapan tersebut, ungkapnya, hingga saat ini masih mimpi.
"Kalau pengrajin lain tapi bukan sangkar burung, dengan mudah mendapat bantuan modal dari dinas terkait di Pemkab Cianjur. Sedangkan kami belum pernah," tandasnya.
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010