PT PLN (Persero) menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk guna mendukung program konversi 1 juta kompor elpiji menjadi kompor listrik induksi sebagai bagian mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama kedua BUMN itu dilakukan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury melalui konferensi video di Jakarta, Rabu.
Dalam rilisnya di Jakarta, Rabu, PLN menyatakan akan terus mengajak berbagai pihak berkolaborasi dalam memasyarakatkan penggunaan kompor induksi untuk memastikan kesiapan semua ekosistem di antaranya akademisi, produsen kompor induksi, distribution channel, marketplace, dan juga pihak perbankan.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya dan fungsi yang dimiliki oleh PLN dan BTN guna kepentingan bersama yang dilandasi atas keinginan untuk saling membantu dan memberikan dukungan pada pelaksanaan program yang meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga," kata Zulkifli.
Melalui kolaborasi ini, PLN akan memberikan kemudahan kepada para mitra kerja BTN, khususnya para pengembang perumahan yang hendak menerapkan konversi kompor elpiji ke kompor induksi.
"Kerja sama ini merupakan langkah awal dari inovasi yang dapat diperluas dengan memanfaatkan potensi bisnis dari kedua BUMN. Sejalan dengan pilar innovative dalam bertransformasi, PLN terus berinovasi menghadirkan beragam program sesuai dengan kebutuhan pelanggan," tambah Zulkifli.
Selain itu, gerakan konversi ke kompor induksi juga sejalan dengan pilar green dalam transformasi PLN, mengingat penggunaan kompor induksi lebih ramah lingkungan dibanding kompor LPG.
Sementara itu, Pahala N Mansury dalam sambutannya mengungkapkan bahwa BTN siap mendukung gerakan satu juta kompor induksi yang diinisiasi PLN.
"Bank BTN turut mendukung kepemilikan kompor induksi, dengan menawarkan program kredit bagi nasabah KPR aktif dan mendorong para pengembang untuk menyediakan kompor induksi pada rumah yang akan dibangun. Ini juga merupakan komitmen kami untuk mengurangi impor elpiji dan subsidi gas. Ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap penggunaan energi yang ramah lingkungan," ucapnya.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konversi 1 juta kompor elpiji ke kompor induksi berpotensi mengurangi subsidi elpiji sebesar Rp4,8 triliun dalam lima tahun.
Baca juga: Jabar provinsi pertama konversi kompor gas ke listrik
Baca juga: PLN perluas efektivitas kompor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama kedua BUMN itu dilakukan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury melalui konferensi video di Jakarta, Rabu.
Dalam rilisnya di Jakarta, Rabu, PLN menyatakan akan terus mengajak berbagai pihak berkolaborasi dalam memasyarakatkan penggunaan kompor induksi untuk memastikan kesiapan semua ekosistem di antaranya akademisi, produsen kompor induksi, distribution channel, marketplace, dan juga pihak perbankan.
"Penandatanganan nota kesepahaman ini dimaksudkan untuk memanfaatkan kemampuan, pengalaman, sumber daya dan fungsi yang dimiliki oleh PLN dan BTN guna kepentingan bersama yang dilandasi atas keinginan untuk saling membantu dan memberikan dukungan pada pelaksanaan program yang meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga," kata Zulkifli.
Melalui kolaborasi ini, PLN akan memberikan kemudahan kepada para mitra kerja BTN, khususnya para pengembang perumahan yang hendak menerapkan konversi kompor elpiji ke kompor induksi.
"Kerja sama ini merupakan langkah awal dari inovasi yang dapat diperluas dengan memanfaatkan potensi bisnis dari kedua BUMN. Sejalan dengan pilar innovative dalam bertransformasi, PLN terus berinovasi menghadirkan beragam program sesuai dengan kebutuhan pelanggan," tambah Zulkifli.
Selain itu, gerakan konversi ke kompor induksi juga sejalan dengan pilar green dalam transformasi PLN, mengingat penggunaan kompor induksi lebih ramah lingkungan dibanding kompor LPG.
Sementara itu, Pahala N Mansury dalam sambutannya mengungkapkan bahwa BTN siap mendukung gerakan satu juta kompor induksi yang diinisiasi PLN.
"Bank BTN turut mendukung kepemilikan kompor induksi, dengan menawarkan program kredit bagi nasabah KPR aktif dan mendorong para pengembang untuk menyediakan kompor induksi pada rumah yang akan dibangun. Ini juga merupakan komitmen kami untuk mengurangi impor elpiji dan subsidi gas. Ini sebagai bentuk dukungan kami terhadap penggunaan energi yang ramah lingkungan," ucapnya.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), konversi 1 juta kompor elpiji ke kompor induksi berpotensi mengurangi subsidi elpiji sebesar Rp4,8 triliun dalam lima tahun.
Baca juga: Jabar provinsi pertama konversi kompor gas ke listrik
Baca juga: PLN perluas efektivitas kompor listrik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020