Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tengah merevitalisasi Gedung Juang 45 Tambun di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, dengan mengusung konsep digital milenial.
"Revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun hingga saat ini masih berjalan dan ditarget rampung akhir 2020," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi Rahmat Atong di Cikarang, Jawa Barat, Jumat.
Rahmat mengatakan salah satu tujuan pemilihan konsep digital milenial adalah menarik minat anak muda untuk berkunjung sehingga mengetahui sejarah Bekasi tempo dulu.
"Di halaman luar plasanya, panggung, taman mungkin bakal dikagumi dan belum ada di Bekasi. Dan, untuk Gedung Juangnya ada museum, konteksnya juga modern dan memang sudah milenial," katanya.
Konsep itu juga akan menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai museum digital karena semua konten sejarahnya dijelaskan serta digambarkan secara digital.
"Dan mungkin di Indonesia belum ada. Kita ambil dari luar negeri semua, konten museum digitalnya. Selain juga direncanakan ada museum berisi benda-benda bersejarah," ungkapnya.
Rahmat mengatakan revitalisasi ini bukan berarti merubah bentuk tujuannya namun untuk bisa mempertahankan nilai sejarah sekaligus upaya mempercantik bangunan cagar budaya tersebut.
"Karena gedung ini memiliki nilai sejarah, kami akan jadikan sebagai wisata sejarah. Jadi, kami akan buat Gedung Juang sebagai Museum Perjuangan Rakyat Bekasi," katanya.
Rencananya, pada revitalisasi gedung yang menelan anggaran Rp36,9 miliar dari APBD 2020 dan Rp3 miliar dari APBD Perubahan 2020 itu juga akan dibangun perpustakaan digital dan arsip.
"Revitalisasi Gedung Juang 45 bukan berarti pihak Pemkab Bekasi akan membongkar gedung, tapi memperbarui bangunan gedung beserta fasilitasnya yang hingga kini terkesan kurang terawat. Proses revitalisasi ini tidak menghilangkan ciri dan bentuk khas bangunan karena masuk dalam benda cagar budaya," ucapnya.
Setelah direvitalisasi, Gedung Juang 45 Tambun bisa menjadi sarana edukasi perjuangan masyarakat Bekasi. Revitalisasi Gedung Juang juga mempresentasikan perjuangan rakyat Indonesia yang ada di Bekasi.
"Diharapkan dilakukannya revitalisasi atau penataan ini, bangunan bersejarah ini dapat mengenalkan warga akan sejarah dan juga jadi daya tarik wisata warga Bekasi maupun luar Bekasi untuk datang," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk tim optimalisasi potensi pendapatan
Baca juga: Pemkab Bekasi dukung skema kendali banjir Kali Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Revitalisasi Gedung Juang 45 Tambun hingga saat ini masih berjalan dan ditarget rampung akhir 2020," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi Rahmat Atong di Cikarang, Jawa Barat, Jumat.
Rahmat mengatakan salah satu tujuan pemilihan konsep digital milenial adalah menarik minat anak muda untuk berkunjung sehingga mengetahui sejarah Bekasi tempo dulu.
"Di halaman luar plasanya, panggung, taman mungkin bakal dikagumi dan belum ada di Bekasi. Dan, untuk Gedung Juangnya ada museum, konteksnya juga modern dan memang sudah milenial," katanya.
Konsep itu juga akan menjadikan Gedung Juang 45 Tambun sebagai museum digital karena semua konten sejarahnya dijelaskan serta digambarkan secara digital.
"Dan mungkin di Indonesia belum ada. Kita ambil dari luar negeri semua, konten museum digitalnya. Selain juga direncanakan ada museum berisi benda-benda bersejarah," ungkapnya.
Rahmat mengatakan revitalisasi ini bukan berarti merubah bentuk tujuannya namun untuk bisa mempertahankan nilai sejarah sekaligus upaya mempercantik bangunan cagar budaya tersebut.
"Karena gedung ini memiliki nilai sejarah, kami akan jadikan sebagai wisata sejarah. Jadi, kami akan buat Gedung Juang sebagai Museum Perjuangan Rakyat Bekasi," katanya.
Rencananya, pada revitalisasi gedung yang menelan anggaran Rp36,9 miliar dari APBD 2020 dan Rp3 miliar dari APBD Perubahan 2020 itu juga akan dibangun perpustakaan digital dan arsip.
"Revitalisasi Gedung Juang 45 bukan berarti pihak Pemkab Bekasi akan membongkar gedung, tapi memperbarui bangunan gedung beserta fasilitasnya yang hingga kini terkesan kurang terawat. Proses revitalisasi ini tidak menghilangkan ciri dan bentuk khas bangunan karena masuk dalam benda cagar budaya," ucapnya.
Setelah direvitalisasi, Gedung Juang 45 Tambun bisa menjadi sarana edukasi perjuangan masyarakat Bekasi. Revitalisasi Gedung Juang juga mempresentasikan perjuangan rakyat Indonesia yang ada di Bekasi.
"Diharapkan dilakukannya revitalisasi atau penataan ini, bangunan bersejarah ini dapat mengenalkan warga akan sejarah dan juga jadi daya tarik wisata warga Bekasi maupun luar Bekasi untuk datang," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bekasi bentuk tim optimalisasi potensi pendapatan
Baca juga: Pemkab Bekasi dukung skema kendali banjir Kali Bekasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020