Bandung, 25/2 (ANTARA) - Akses jalan masuk menuju lokasi longsor di Kompleks Perkebunan Teh Dewata, Kampung Plating, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat sempat ditutup dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.

Petupan jalan dilakukan di pertigaan Jalan Rancabolang Patuha menuju Jalan Dewata atau tepat di pertigaan Pos Penjagaan V Pasir Jambu, Rabu pagi hingga siang hari oleh polisi.

Kendaraan yang bisa melalui jalan Dewata hanyalah kendaraan yang membawa petugas tertentu seperti tim evakuasi.

Akibat ditutipnya jalan tersebut, para wartawan yang hendak meliput peristiwa evakuasi korban longsor, terpaksa menyewa ojeg dengan harga Rp50 ribu hingga Rp100 ribu.

"Lumayan mahal, dari pos penjagaan V ini ke lokasi, kita harus sewa ojeg yang harganya Rp100 ribu," ujar salah seorang wartawan televisi lokal, Prihadi Saroso.

Selasa (23/2) pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, warga di sekitar Perbukitan Waringin, Kampung Planting, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, dikejutkan dengan suara ledakan yang ternyata pertanda terjadinya bencana longsor.

Salah seorang saksi mata, Tatang Somantri, mengatakan sebelum terjadi longsor, terdengar suara dentuman keras satu kali, dan saat itu terlihat serpihan bangunan pos induk melayang ke tempat dimana ia berada.

"Saat itu saya keluar dari pos Satpam, dan ternyata bangunan induk melayang dan menimpa bangunan pos Satpam yang saya duduki," katanya.
Berdasarkan data sementara Badan Penangulangan Bencana Daerah Jawa Barat, sedikitnya 16 orang warga ditemukan tewas tertimbun akibat longsor yang terjadi di Perbukitan Waringin, Kampung Planting, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Selasa (23/2) pagi.

Sedangkan kerugian diakibatkan mencapai Rp5 miliar. Kerugian materi dihitung berdasarkan bangunan yang dimiliki PT Cakra Perkebunan Dewata yang rusak yaitu 21 perumahan, satu kantor perkebunan, satu bangunan koperasi karyawan, satu gedung olah raga/serbaguna, satu masjid, sebagian bangunan pabrik dan satu unit instalasi listrik, ujar Kepala BPBD Jawa Barat Udjwala Pranasigit.

Jumlah korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal sebanyak 16 orang, sedangkan 27 orang lainnya masih tertimbun.


Adjat Sudrajat

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010