Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menyalurkan bantuan kuota internet bagi 35,7 juta penerima pada tahap dua.
"Bantuan yang dikirimkan hari ini dan esok hari merupakan bantuan kuota data tahap 1 di bulan Oktober, sedangkan bantuan kuota data tahap 2 akan dikirimkan pada 28 – 30 Oktober 2020," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya pada tahap satu, Kemendikbud telah menyalurkan kepada sebanyak 28,5 juta penerima yang terdiri dari siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Jadi terdapat sebanyak 7,2 juta paket kuota internet tambahan.
Untuk jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbud melakukan mekanisme yang berbeda, yang mana universitas diperlukan membuat SPTJM ulang di setiap bulannya. Hingga saat ini baru terdapat 912.000 mahasiswa dan 65.000 dosen yang akan menerima bantuan ini tahap 1 bulan ini sehingga total 977.000 penerima bantuan di jenjang Dikti.
"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, baik dari pemerhati pendidikan, warga satuan pendidikan, maupun masyarakat umum, maka Kemendikbud menambah daftar aplikasi dan situs yang dapat diakses menggunakan kuota belajar,” tutur Hasan.
Daftar aplikasi dan situs telah ditambah hingga mencapai 2.690 aplikasi dan situs, yang terdiri atas 61 aplikasi pembelajaran, 5 aplikasi konferensi video, dan 2624 laman kampus dan sekolah.
"Daftar ini masih akan terus bertambah seiring dengan masukan dari masyarakat," kata Hasan.
Daftar laman tersebut dapat diakses melalui kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Baca juga: Kemendikbud minta siswa lapor ke sekolah jika belum terima kuota internet
Baca juga: Kemendikbud catat 27,3 juta orang terdaftar untuk bantuan internet gratis
Baca juga: Kemendikbud salurkan bantuan kuota internet pada 27,3 juta siswa dan guru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Bantuan yang dikirimkan hari ini dan esok hari merupakan bantuan kuota data tahap 1 di bulan Oktober, sedangkan bantuan kuota data tahap 2 akan dikirimkan pada 28 – 30 Oktober 2020," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya pada tahap satu, Kemendikbud telah menyalurkan kepada sebanyak 28,5 juta penerima yang terdiri dari siswa, guru, mahasiswa, dan dosen. Jadi terdapat sebanyak 7,2 juta paket kuota internet tambahan.
Untuk jenjang pendidikan tinggi, Kemendikbud melakukan mekanisme yang berbeda, yang mana universitas diperlukan membuat SPTJM ulang di setiap bulannya. Hingga saat ini baru terdapat 912.000 mahasiswa dan 65.000 dosen yang akan menerima bantuan ini tahap 1 bulan ini sehingga total 977.000 penerima bantuan di jenjang Dikti.
"Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, baik dari pemerhati pendidikan, warga satuan pendidikan, maupun masyarakat umum, maka Kemendikbud menambah daftar aplikasi dan situs yang dapat diakses menggunakan kuota belajar,” tutur Hasan.
Daftar aplikasi dan situs telah ditambah hingga mencapai 2.690 aplikasi dan situs, yang terdiri atas 61 aplikasi pembelajaran, 5 aplikasi konferensi video, dan 2624 laman kampus dan sekolah.
"Daftar ini masih akan terus bertambah seiring dengan masukan dari masyarakat," kata Hasan.
Daftar laman tersebut dapat diakses melalui kuota-belajar.kemdikbud.go.id.
Baca juga: Kemendikbud minta siswa lapor ke sekolah jika belum terima kuota internet
Baca juga: Kemendikbud catat 27,3 juta orang terdaftar untuk bantuan internet gratis
Baca juga: Kemendikbud salurkan bantuan kuota internet pada 27,3 juta siswa dan guru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020