Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung upaya Jawa Barat guna mendorong akselerasi pemulihan ekonomi Jawa Barat melalui dibentuknya Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED Jabar).
Dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan cepat tanggapnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan sinyal tegas bahwa pemerintah hadir juga bersama pelaku usaha.
Bahlil mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan kemudahan investasi, di antaranya pemusatan proses perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) di BKPM serta menerima pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan untuk memberikan kemudahan insentif kepada pelaku usaha.
"BKPM percaya dengan kebijakan afirmatif tersebut. Para investor telah ikut serta dalam akselerasi pembangunan di daerah investasi tersebut berlangsung. Ditegaskan keharusan tersebut akan mendorong pendistribusian dan pemerataan perekonomian di daerah dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat," katanya dalam pertemuan dengan penasihat KPED Jabar Mohamad S Hidayat dan Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono, di Jakarta, Rabu (21/10).
Bahlil juga mengingatkan konteks investasi yang dimaksud tidak hanya pelaku usaha besar atau asing, namun juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo untuk memberdayakan dan meningkatkan kelas UMKM. BKPM mendorong kemitraan pengusaha asing maupun nasional yang berinvestasi agar dapat bermitra dengan pengusaha di daerah dan UMKM.
Ketua Harian KPED Jawa Barat Ipong Witono menilai upaya terobosan Kepala BKPM dalam mewujudkan investasi di daerah memberi dampak pergerakan ekonomi di Jawa Barat.
"Pemulihan ekonomi di Jabar akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi nasional. Program padat karya akan menguatkan struktur daya beli masyarakat yang saat ini rapuh," kata Ipong.
Sementara, Mohamad S. Hidayat, selaku pengusaha nasional, juga mengapresiasi langkah cepat Kepala BKPM dan perhatiannya pada pemulihan perekonomian di Jawa Barat. Menurut mantan Menteri Perindustrian itu, di Jawa Barat terdapat beberapa proyek nasional yang akan segera dimulai, antara lain pelabuhan laut Patimban di Subang.
Proyek nasional tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian di provinsi dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia ini.
Berdasarkan catatan BKPM, Jawa Barat menjadi favorit lokasi tujuan investasi. Tercatat pada Semester I 2020, Jawa Barat mendapatkan investasi terbanyak dengan nilai Rp57,9 triliun atau 14,4 persen dari total realisasi investasi. Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 2,3 miliar dolar AS, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp25,2 triliun.
Baca juga: BKPM: UU Cipta Kerja antisipasi bonus demografi dengan lapangan kerja
Baca juga: Kepala BKPM: UU Cipta Kerja adalah UU masa depan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan cepat tanggapnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan sinyal tegas bahwa pemerintah hadir juga bersama pelaku usaha.
Bahlil mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan kemudahan investasi, di antaranya pemusatan proses perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) di BKPM serta menerima pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan untuk memberikan kemudahan insentif kepada pelaku usaha.
"BKPM percaya dengan kebijakan afirmatif tersebut. Para investor telah ikut serta dalam akselerasi pembangunan di daerah investasi tersebut berlangsung. Ditegaskan keharusan tersebut akan mendorong pendistribusian dan pemerataan perekonomian di daerah dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat," katanya dalam pertemuan dengan penasihat KPED Jabar Mohamad S Hidayat dan Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono, di Jakarta, Rabu (21/10).
Bahlil juga mengingatkan konteks investasi yang dimaksud tidak hanya pelaku usaha besar atau asing, namun juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal itu sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo untuk memberdayakan dan meningkatkan kelas UMKM. BKPM mendorong kemitraan pengusaha asing maupun nasional yang berinvestasi agar dapat bermitra dengan pengusaha di daerah dan UMKM.
Ketua Harian KPED Jawa Barat Ipong Witono menilai upaya terobosan Kepala BKPM dalam mewujudkan investasi di daerah memberi dampak pergerakan ekonomi di Jawa Barat.
"Pemulihan ekonomi di Jabar akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi nasional. Program padat karya akan menguatkan struktur daya beli masyarakat yang saat ini rapuh," kata Ipong.
Sementara, Mohamad S. Hidayat, selaku pengusaha nasional, juga mengapresiasi langkah cepat Kepala BKPM dan perhatiannya pada pemulihan perekonomian di Jawa Barat. Menurut mantan Menteri Perindustrian itu, di Jawa Barat terdapat beberapa proyek nasional yang akan segera dimulai, antara lain pelabuhan laut Patimban di Subang.
Proyek nasional tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian di provinsi dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia ini.
Berdasarkan catatan BKPM, Jawa Barat menjadi favorit lokasi tujuan investasi. Tercatat pada Semester I 2020, Jawa Barat mendapatkan investasi terbanyak dengan nilai Rp57,9 triliun atau 14,4 persen dari total realisasi investasi. Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 2,3 miliar dolar AS, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp25,2 triliun.
Baca juga: BKPM: UU Cipta Kerja antisipasi bonus demografi dengan lapangan kerja
Baca juga: Kepala BKPM: UU Cipta Kerja adalah UU masa depan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020