Universitas Indonesia (UI) menggelar acara serah terima jabatan dan pelantikan tiga Wakil Rektor di Balai Kirti, Pusat Administrasi Universitas, Kampus Depok, pada Rabu.
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam sambutannya di Kampus UI Depok, Rabu, mengatakan perubahan merupakan hal lumrah terjadi di sebuah organisasi. Saat ini, kita tengah berada di situasi pandemi, menuntut perguruan tinggi untuk bertransformasi gesit menghadapi perubahan yang banyak terjadi di luar. Improvisasi dibutuhkan untuk menyongsong kompetisi global.
Ari Kuncoro melantik Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc.; drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K); dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Wakil Rektor Riset dan Inovasi; dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset.
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI bernomor 1701, 1702, 1703/SK/R/UI/2020, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc menggantikan Prof. Dr. rer. nat. Rosari Saleh; drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) menggantikan Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc; dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA menggantikan Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, M.A. sebagai wakil rektor untuk periode 2019-2024.
Rektor mengatakan pandemi ini membuka peluang kolaborasi yang sangat luas, didukung dengan peningkatan pemanfaatan information communication technology. UI terus menggencarkan kerja sama dan memanfaatkan peluang kolaborasi dengan ABG yaitu Academic – Business – Government.
"Peningkatan mobilitas perguruan tinggi, baik itu kerja sama pendidikan, penelitian dan hilirisasi juga menjadi penting saat ini. Untuk menguatkan itu semua, dibutuhkan point of contact. Para wakil rektor merupakan point of contact yang sangat penting. Kerja sama tim sangat dibutuhkan di dalam menangkap ragam kesempatan yang sangat langka tersebut," katanya.
Prof. Ari juga mengingatkan bahwa para pimpinan di fakultas, sekolah, maupun vokasi, juga merupakan ujung tombak untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi.
"Segenap pimpinan di UI harus membuka diri pada kolaborasi multi disiplin karena kita saat ini sudah tidak bisa jalan sendiri dan harus saling mendukung," katanya.
Baca juga: Universitas Indonesia inisiasi pertemuan peneliti dan diaspora
Baca juga: FKM UI beri pelatihan kesehatan reproduksi remaja tunagrahita di Kota Depok
Baca juga: Menteri BUMN beri semangat wisudawan UI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dalam sambutannya di Kampus UI Depok, Rabu, mengatakan perubahan merupakan hal lumrah terjadi di sebuah organisasi. Saat ini, kita tengah berada di situasi pandemi, menuntut perguruan tinggi untuk bertransformasi gesit menghadapi perubahan yang banyak terjadi di luar. Improvisasi dibutuhkan untuk menyongsong kompetisi global.
Ari Kuncoro melantik Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc.; drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K); dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Wakil Rektor Riset dan Inovasi; dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset.
Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI bernomor 1701, 1702, 1703/SK/R/UI/2020, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc menggantikan Prof. Dr. rer. nat. Rosari Saleh; drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K) menggantikan Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc; dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA menggantikan Dr. Muhammad Luthfi Zuhdi, M.A. sebagai wakil rektor untuk periode 2019-2024.
Rektor mengatakan pandemi ini membuka peluang kolaborasi yang sangat luas, didukung dengan peningkatan pemanfaatan information communication technology. UI terus menggencarkan kerja sama dan memanfaatkan peluang kolaborasi dengan ABG yaitu Academic – Business – Government.
"Peningkatan mobilitas perguruan tinggi, baik itu kerja sama pendidikan, penelitian dan hilirisasi juga menjadi penting saat ini. Untuk menguatkan itu semua, dibutuhkan point of contact. Para wakil rektor merupakan point of contact yang sangat penting. Kerja sama tim sangat dibutuhkan di dalam menangkap ragam kesempatan yang sangat langka tersebut," katanya.
Prof. Ari juga mengingatkan bahwa para pimpinan di fakultas, sekolah, maupun vokasi, juga merupakan ujung tombak untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi.
"Segenap pimpinan di UI harus membuka diri pada kolaborasi multi disiplin karena kita saat ini sudah tidak bisa jalan sendiri dan harus saling mendukung," katanya.
Baca juga: Universitas Indonesia inisiasi pertemuan peneliti dan diaspora
Baca juga: FKM UI beri pelatihan kesehatan reproduksi remaja tunagrahita di Kota Depok
Baca juga: Menteri BUMN beri semangat wisudawan UI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020