Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, Danjen Kopassus Mayjen TNI Mohamad Hasan, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rizhanul Ulum, hingga Bupati Bogor Ade Yasin melakukan penanaman ribuan pohon di hulu Sungai Ciliwung, Telaga Saat, Cisarua Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
"Mudah-mudahan penanaman pohon di Telaga Saat ini bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan, terutama sumber mata air. Mari menjaga mata air agar kelak tak menjadi air mata," kata Doni Monardo saat memberikan sambutan.
Sedikitnya ada 1.500 bibit pohon vetiver dan sejumlah tanaman keras yang ditanam secara simbolis pada bagian bibir telaga. Kemudian sekitar 11.000 benih ikan dilepas di telaga yang merupakan 0 kilometer Sungai Ciliwung tersebut.
Menurutnya, telaga dengan luas sekitar 5,08 hektar tersebut merupakan hasil revitalisasi dari TNI dan relawan yang dikomandoi oleh Danjen Kopassus Mayjen Mohamad Hasan ketika masih menjabat sebagai Danrem Suryakancana/061 pada tahun 2018 silam.
Doni berharap masyarakat terus menjaga keasrian seluruh sumber air di wilayahnya baik telaga, situ, ataupun sungai, sehingga dapat menjadi manfaat, dan tidak menimbulkan bencana di masa depan.
"Kalau telaga, setu, danau dan sungainya bersih kan bisa ditanami ikan hingga minimal bisa menambah asupan gizi, selain itu tempat-tempat itu bisa juga menjadi objek wisata hingga menambah pendapatan ekonomi masyarakat," terang mantan Pangdam III/Siliwangi itu.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa penanaman pohon sebagai langkah nyata tanggap darurat bencana yang meliputi aspek prabencana, kejadian bencana, dan pascabencana.
"Kejadian bencana mengingatkan kita akan urgensi kegiatan pemulihan lahan-lahan kritis dan situ sebagai ekologi drainase yang menampung air hujan dan meresapkan ke dalam tanah secara alami," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor kini melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan skala yang lebih masif demi mewujudkan komitmen untuk merehabilitasi sungai, hutan yang terdegradasi atau lahan kritis serta melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya bencana alam.
Ade Yasin mengatakan upaya itu seperti rehabilitasi hutan dan lahan, pengadaan bibit, penghijauan lingkungan, hutan tanaman rakyat, reboisasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk dalam rangkaian hari menanam pohon Indonesia dan bulan menanam nasional.
"Hal ini sesuai dengan karsa Bogor membangun yang berbasiskan ekologi, agar kita dapat lebih berkontribusi dalam mengantisipasi perubahan iklim global," kata Ade Yasin.
Baca juga: Danjen Kopassus pamerkan hasil revitalisasi hulu Sungai Ciliwung
Baca juga: Bupati Bogor bekali tentara motor trail untuk awasi Sungai Ciliwung
Baca juga: Kota Bogor akan wujudkan tiga target naturalisasi Ciliwung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Mudah-mudahan penanaman pohon di Telaga Saat ini bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan, terutama sumber mata air. Mari menjaga mata air agar kelak tak menjadi air mata," kata Doni Monardo saat memberikan sambutan.
Sedikitnya ada 1.500 bibit pohon vetiver dan sejumlah tanaman keras yang ditanam secara simbolis pada bagian bibir telaga. Kemudian sekitar 11.000 benih ikan dilepas di telaga yang merupakan 0 kilometer Sungai Ciliwung tersebut.
Menurutnya, telaga dengan luas sekitar 5,08 hektar tersebut merupakan hasil revitalisasi dari TNI dan relawan yang dikomandoi oleh Danjen Kopassus Mayjen Mohamad Hasan ketika masih menjabat sebagai Danrem Suryakancana/061 pada tahun 2018 silam.
Doni berharap masyarakat terus menjaga keasrian seluruh sumber air di wilayahnya baik telaga, situ, ataupun sungai, sehingga dapat menjadi manfaat, dan tidak menimbulkan bencana di masa depan.
"Kalau telaga, setu, danau dan sungainya bersih kan bisa ditanami ikan hingga minimal bisa menambah asupan gizi, selain itu tempat-tempat itu bisa juga menjadi objek wisata hingga menambah pendapatan ekonomi masyarakat," terang mantan Pangdam III/Siliwangi itu.
Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan bahwa penanaman pohon sebagai langkah nyata tanggap darurat bencana yang meliputi aspek prabencana, kejadian bencana, dan pascabencana.
"Kejadian bencana mengingatkan kita akan urgensi kegiatan pemulihan lahan-lahan kritis dan situ sebagai ekologi drainase yang menampung air hujan dan meresapkan ke dalam tanah secara alami," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bogor kini melakukan kegiatan pelestarian lingkungan dengan skala yang lebih masif demi mewujudkan komitmen untuk merehabilitasi sungai, hutan yang terdegradasi atau lahan kritis serta melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya bencana alam.
Ade Yasin mengatakan upaya itu seperti rehabilitasi hutan dan lahan, pengadaan bibit, penghijauan lingkungan, hutan tanaman rakyat, reboisasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk dalam rangkaian hari menanam pohon Indonesia dan bulan menanam nasional.
"Hal ini sesuai dengan karsa Bogor membangun yang berbasiskan ekologi, agar kita dapat lebih berkontribusi dalam mengantisipasi perubahan iklim global," kata Ade Yasin.
Baca juga: Danjen Kopassus pamerkan hasil revitalisasi hulu Sungai Ciliwung
Baca juga: Bupati Bogor bekali tentara motor trail untuk awasi Sungai Ciliwung
Baca juga: Kota Bogor akan wujudkan tiga target naturalisasi Ciliwung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020