Pemerintah Kota Bogor mendapat arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mewujudkan tiga target melalui program Naturalisasi Ciliwung, yakni peningkatan kualitas hidup, pencegahan bencana, serta tujuan wisata.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan hal itu di Kota Bogor, Sabtu, setelah mendampingi Direktur Jenderal Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL) KLHK, MR Karliansyah, pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu.
KLHK menugaskan Pemerintah Kota Bogor untuk membangun taman di tepi kali atau "eco-rivarian" di tepi kali Ciliwung, di Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor.
Pembangunan taman tapi kali itu, menurut Bima, dapat dapat mencegah banjir, menjadi obyek wisata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia.
"Pembangunan eco-rivarian itu dengan penanaman pohon di tepi kali dan desain menjadi obyek wisata," kata Bima Arya yang berharap, arahan dari KLHK untuk membuat taman tepi kali itu dapat terlaksana dengan baik.
Bima Arya menjelaskan, taman tepi kali yang akan dibangun konsepnya adalah ruang budaya dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai wadah interaksi sosial masyarakat, penataan vegetasi dan bangunan lanskap dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan sempadan sungai.
"Ruang budaya yang dibangun disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat, yakni ruang budaya Sunda dan Tionghoa," katanya.
Bima menambahkan, kegiatan bersih sungai pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, sangat relevan dengan program Naturalisasi Ciliwung karena petugasnya adalah satuan tugas (Satgas) Naturalisasi Ciliwung yang terdiri dari warga, komunitas, aparat dan dinas, yang memiliki tugas sosialisasi dan komunikasi.
"Tugas lain Satgas adalah merekomendasikan kebijakan kepada Pemkot Bogor terkait Naturalisasi Ciliwung. Saya berharap dari pemetaan yang dilakukan para lurah di Kota Bogor bisa direkomendasikan ke KLHK untuk diberikan bantuan juga,” kata Bima Arya.
Dirjen PPKL KLHK, MR Karliansyah, mengatakan, berdasarkan data di KLHK, peningkatan kualitas hidup di beberapa ruas Kali Ciliwung sudah ada peningkatan baku mutu, dari kelas IV naik menjadi kelas II, karena adanya kegiatan bersih Kali Ciliwung.
"Jika kalinya bersih, masyarakatnya sehat, produktivitasnya tinggi, maka Indonesia akan maju,” kata Karliansyah.
Baca juga: Pemkot Bogor akan tata PKL dengan bangun pusat kuliner
Baca juga: Lelang untuk konsultan proyek Jembatan Otista Kota Bogor segera dilakukan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan hal itu di Kota Bogor, Sabtu, setelah mendampingi Direktur Jenderal Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL) KLHK, MR Karliansyah, pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu.
KLHK menugaskan Pemerintah Kota Bogor untuk membangun taman di tepi kali atau "eco-rivarian" di tepi kali Ciliwung, di Kelurahan Babakan Pasar, Kota Bogor.
Pembangunan taman tapi kali itu, menurut Bima, dapat dapat mencegah banjir, menjadi obyek wisata, sekaligus meningkatkan kualitas hidup manusia.
"Pembangunan eco-rivarian itu dengan penanaman pohon di tepi kali dan desain menjadi obyek wisata," kata Bima Arya yang berharap, arahan dari KLHK untuk membuat taman tepi kali itu dapat terlaksana dengan baik.
Bima Arya menjelaskan, taman tepi kali yang akan dibangun konsepnya adalah ruang budaya dan lingkungan hidup dengan tujuan sebagai wadah interaksi sosial masyarakat, penataan vegetasi dan bangunan lanskap dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan sempadan sungai.
"Ruang budaya yang dibangun disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat, yakni ruang budaya Sunda dan Tionghoa," katanya.
Bima menambahkan, kegiatan bersih sungai pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, sangat relevan dengan program Naturalisasi Ciliwung karena petugasnya adalah satuan tugas (Satgas) Naturalisasi Ciliwung yang terdiri dari warga, komunitas, aparat dan dinas, yang memiliki tugas sosialisasi dan komunikasi.
"Tugas lain Satgas adalah merekomendasikan kebijakan kepada Pemkot Bogor terkait Naturalisasi Ciliwung. Saya berharap dari pemetaan yang dilakukan para lurah di Kota Bogor bisa direkomendasikan ke KLHK untuk diberikan bantuan juga,” kata Bima Arya.
Dirjen PPKL KLHK, MR Karliansyah, mengatakan, berdasarkan data di KLHK, peningkatan kualitas hidup di beberapa ruas Kali Ciliwung sudah ada peningkatan baku mutu, dari kelas IV naik menjadi kelas II, karena adanya kegiatan bersih Kali Ciliwung.
"Jika kalinya bersih, masyarakatnya sehat, produktivitasnya tinggi, maka Indonesia akan maju,” kata Karliansyah.
Baca juga: Pemkot Bogor akan tata PKL dengan bangun pusat kuliner
Baca juga: Lelang untuk konsultan proyek Jembatan Otista Kota Bogor segera dilakukan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020