Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan petugas gabungan lainnya mencari dua nelayan yang dilaporkan dua hari hilang kontak sejak pergi melaut, Minggu (11/10) untuk mencari ikan di perairan laut, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Kantor SAR Bandung menerima informasi terkait kapal nelayan yang hilang kontak di Perairan Sayang Heulang, Kabupaten Garut, selanjutnya kami menerjunkan tim ke lokasi," kata Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansyah usai melepas tim SAR ke Garut, Selasa.
Ia menuturkan, dua nelayan yang dilaporkan hilang kontak yakni Oih Somantri (57) dan Ara Priatna (62) yang pergi melaut menggunakan kapal bernama Tri Pilihan bermesin 15 Pk dengan awal pemberangkatan di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Minggu (11/10).
Kedua nelayan itu, kata Deden, berdasarkan laporan masyarakat nelayan seharusnya pulang sehari kemudian atau Senin (12/10), namun hingga Selasa, kapal nelayan tersebut tidak kunjung pulang.
"Hingga Selasa pagi korban tak kunjung pulang, pihak keluarga korban mulai cemas dan melaporkan kepada pihak berwajib," kata Deden.
Petugas gabungan melakukan pencarian dengan menyisir lokasi awal korban berangkat, kemudian mencari ke tengah lautan bersama Satpol Air Polres Garut, dan menyusuri pantai di kawasan itu.
Deden berharap, kedua nelayan itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat dan kembali berkumpul dengan keluarganya di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Garut.
Baca juga: Kemenhub alokasikan Rp62 miliar bangun terminal bus megah di Garut
Baca juga: PT KAI rencanakan kereta api rute Cibatu-Garut beroperasi awal 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Kantor SAR Bandung menerima informasi terkait kapal nelayan yang hilang kontak di Perairan Sayang Heulang, Kabupaten Garut, selanjutnya kami menerjunkan tim ke lokasi," kata Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansyah usai melepas tim SAR ke Garut, Selasa.
Ia menuturkan, dua nelayan yang dilaporkan hilang kontak yakni Oih Somantri (57) dan Ara Priatna (62) yang pergi melaut menggunakan kapal bernama Tri Pilihan bermesin 15 Pk dengan awal pemberangkatan di Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Minggu (11/10).
Kedua nelayan itu, kata Deden, berdasarkan laporan masyarakat nelayan seharusnya pulang sehari kemudian atau Senin (12/10), namun hingga Selasa, kapal nelayan tersebut tidak kunjung pulang.
"Hingga Selasa pagi korban tak kunjung pulang, pihak keluarga korban mulai cemas dan melaporkan kepada pihak berwajib," kata Deden.
Petugas gabungan melakukan pencarian dengan menyisir lokasi awal korban berangkat, kemudian mencari ke tengah lautan bersama Satpol Air Polres Garut, dan menyusuri pantai di kawasan itu.
Deden berharap, kedua nelayan itu bisa ditemukan dalam kondisi selamat dan kembali berkumpul dengan keluarganya di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Garut.
Baca juga: Kemenhub alokasikan Rp62 miliar bangun terminal bus megah di Garut
Baca juga: PT KAI rencanakan kereta api rute Cibatu-Garut beroperasi awal 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020