PT Kereta Api Indonesia (PTKAI) merencanakan reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu di Kabupaten Garut, Jawa Barat dapat beroperasi secara komersial untuk melayani masyarakat awal 2021, yang sebelumnya akan dioperasikan pada 2020 tertunda karena wabah COVID-19.
"Awalnya bisa diaktifkan 2020, akhirnya mundur, awal tahun (2021) insya Allah pelayanan reaktivasi bisa selesai," kata Wakil Kepala Daop 2 Bandung, Soegito saat acara monitoring dan evaluasi reaktivitas dan revitalisasi Stasiun Kereta Api di Markas Kodim 0611 Garut, Selasa.
Ia menyampaikan, tahap awal kereta api komersial yang akan dioperasikan yakni kelas ekonomi jurusan Stasiun Garut-Purwakarta, kemudian akan direncanakan kereta api jurusan Stasiun Garut-Pasar Senen, Jakarta.
"Target awal mengoperasikan kereta ekonomi, dari Garut ke Purwakarta, dari Garut ke Pasar Senen," katanya.
Ia berharap, jalur kereta api di Garut itu secepatnya bisa beroperasi agar masyarakat Garut semakin mudah untuk pergi ke luar kota maupun sebaliknya, dan juga bisa menumbuhkan perekonomian Garut.
Jalur kereta api yang terhubung ke kota besar itu, lanjut dia, bisa memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, dan juga memudahkan warga dari berbagai daerah berwisata ke Kabupaten Garut.
"Kami berharap adanya reaktivasi bisa berkontribusi untuk mendukung angkutan barang karena potensi usahanya luar biasa, potensi pariwisatanya juga luar biasa," katanya.
Ia menyampaikan, sebelumnya jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah lama tidak beroperasi, kemudian pemerintah pusat dan PTKAI mengaktifkan kembali transportasi massal itu untuk menunjang kegiatan masyarakat.
"Jadi salah satu tujuan ada kereta api bisa transportasi angkutan ke kota, karena sekarang dari tahun ke tahun transportasi darat terjadi kepadatan," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Suherman menambahkan, reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu akan memberikan dampak positif untuk pembangunan Garut, sehingga harus mendapat dukungan dari semua pihak agar program tersebut berjalan sesuai harapan bersama.
Menurut dia, kebutuhan transportasi massal setiap tahunnya terus meningkat, termasuk kereta api masih banyak peminatnya untuk bepergian ke berbagai kota.
"Kalau dilihat data yang kami terima di Garut cukup banyak artinya tahun ke tahun tidak menurun meski pun stasiunnya di Cibatu (wilayah utara Garut)," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansyah menambahkan, jajarannya siap menjaga keamanan, ketertiban, dan selalu sinergi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan pembangunan daerah Garut.
"Untuk membangun Garut mari sama-sama untuk menciptakan Garut menjadi lebih baik dalam pembangunan transportasi," kata Kapolres.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar menambahkan, jajarannya bersama Polri siap menjaga objek vital yang menjadi kepentingan umum sehingga program pembangunan daerah berjalan lancar.
Pelayanan untuk masyarakat, kata dia, harus diutamakan, jika ada pihak yang merasa dirugikan dampak dari pembangunan daerah itu dipersilakan untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku.
"Kalau pun ada masalah bisa diselesaikan melalui jalur hukum, karena kita adalah masyarakat yang terdidik, bisa berkolaborasi bersinergi dengan mendukung program pemerintah pusat dan daerah," katanya.
Baca juga: Enam perlintasan di jalur reaktivasi kereta api Garut-Cibatu tidak berpalang pintu otomatis
Baca juga: Dirut PT KAI: Reaktivasi kereta api Cibatu-Garut kado hari jadi Garut
Baca juga: Dirut PT KAI pastikan reaktivasi rel Stasiun Cibatu-Garut layak beroperasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Awalnya bisa diaktifkan 2020, akhirnya mundur, awal tahun (2021) insya Allah pelayanan reaktivasi bisa selesai," kata Wakil Kepala Daop 2 Bandung, Soegito saat acara monitoring dan evaluasi reaktivitas dan revitalisasi Stasiun Kereta Api di Markas Kodim 0611 Garut, Selasa.
Ia menyampaikan, tahap awal kereta api komersial yang akan dioperasikan yakni kelas ekonomi jurusan Stasiun Garut-Purwakarta, kemudian akan direncanakan kereta api jurusan Stasiun Garut-Pasar Senen, Jakarta.
"Target awal mengoperasikan kereta ekonomi, dari Garut ke Purwakarta, dari Garut ke Pasar Senen," katanya.
Ia berharap, jalur kereta api di Garut itu secepatnya bisa beroperasi agar masyarakat Garut semakin mudah untuk pergi ke luar kota maupun sebaliknya, dan juga bisa menumbuhkan perekonomian Garut.
Jalur kereta api yang terhubung ke kota besar itu, lanjut dia, bisa memudahkan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya, dan juga memudahkan warga dari berbagai daerah berwisata ke Kabupaten Garut.
"Kami berharap adanya reaktivasi bisa berkontribusi untuk mendukung angkutan barang karena potensi usahanya luar biasa, potensi pariwisatanya juga luar biasa," katanya.
Ia menyampaikan, sebelumnya jalur kereta api Stasiun Cibatu-Garut sudah lama tidak beroperasi, kemudian pemerintah pusat dan PTKAI mengaktifkan kembali transportasi massal itu untuk menunjang kegiatan masyarakat.
"Jadi salah satu tujuan ada kereta api bisa transportasi angkutan ke kota, karena sekarang dari tahun ke tahun transportasi darat terjadi kepadatan," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Suherman menambahkan, reaktivasi kereta api Stasiun Garut-Cibatu akan memberikan dampak positif untuk pembangunan Garut, sehingga harus mendapat dukungan dari semua pihak agar program tersebut berjalan sesuai harapan bersama.
Menurut dia, kebutuhan transportasi massal setiap tahunnya terus meningkat, termasuk kereta api masih banyak peminatnya untuk bepergian ke berbagai kota.
"Kalau dilihat data yang kami terima di Garut cukup banyak artinya tahun ke tahun tidak menurun meski pun stasiunnya di Cibatu (wilayah utara Garut)," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansyah menambahkan, jajarannya siap menjaga keamanan, ketertiban, dan selalu sinergi dengan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan pembangunan daerah Garut.
"Untuk membangun Garut mari sama-sama untuk menciptakan Garut menjadi lebih baik dalam pembangunan transportasi," kata Kapolres.
Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZi Deni Iskandar menambahkan, jajarannya bersama Polri siap menjaga objek vital yang menjadi kepentingan umum sehingga program pembangunan daerah berjalan lancar.
Pelayanan untuk masyarakat, kata dia, harus diutamakan, jika ada pihak yang merasa dirugikan dampak dari pembangunan daerah itu dipersilakan untuk mengikuti aturan hukum yang berlaku.
"Kalau pun ada masalah bisa diselesaikan melalui jalur hukum, karena kita adalah masyarakat yang terdidik, bisa berkolaborasi bersinergi dengan mendukung program pemerintah pusat dan daerah," katanya.
Baca juga: Enam perlintasan di jalur reaktivasi kereta api Garut-Cibatu tidak berpalang pintu otomatis
Baca juga: Dirut PT KAI: Reaktivasi kereta api Cibatu-Garut kado hari jadi Garut
Baca juga: Dirut PT KAI pastikan reaktivasi rel Stasiun Cibatu-Garut layak beroperasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020