Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, sudah tidak lagi menggelar tes usap massal reaksi rantai  polimerase (PCR) untuk mendeteksi COVID-19, karena telah mencapai standar satu persen dari jumlah penduduk.

"Kegiatan tes usap masif dan massal sudah tidak ada karena telah mencapai satu persen jumlah penduduk," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana di Cirebon, Senin.

Nanang mengatakan di Kabupaten Cirebon, saat ini sudah melakukan tes usap kepada 26.713 warga atau lebih dari satu persen penduduk Kabupaten Cirebon yang mencapai 2,2 juta sesuai dengan yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dari tes usap PCR secara massal dan juga hasil pelacakan kontak erat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terdapat 880 orang yang dinyatakan terjangkit virus corona baru.

"Yang ditargetkan WHO ini kan satu persen jumlah penduduk dan kami sudah melebihinya," ujar Nanang.

Meskipun tidak lagi melakukan tes usap massal, akan tetapi Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Cirebon, akan tetap melakukan “tracing” kepada kontak erat.

Pelacakan atau “tracing” tersebut, agar ketika terjadi satu kasus terkonfirmasi positif COVID-19, bisa segera cepat ditangani dan diputus penyebarannya.

"Tes usap tetap dilakukan dari hasil tracing yang ada gejala mengarah COVID-19," katanya.

Di Kabupaten Cirebon saat ini total sudah 948 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan perincian 222 menjalani isolasi mandiri dan perawatan, 672 orang sembuh serta 54 meninggal dunia.

Baca juga: 26.011 warga Kabupaten Cirebon telah jalani tes usap PCR COVID-19

Baca juga: Tes usap COVID-19 di Kabupaten Cirebon lebih dari satu persen

Baca juga: 35 orang positif saat tes usap PCR di perkantoran Pemkab Cirebon

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020