Bandung, 21/1 (ANTARA) - Kantor Bank Indonesia (KBI) Bandung hingga Kamis (21/1) belum menerima laporan adanya kasus pembobolan rekening tabungan nasabah melalui ATM.
"Hingga saat ini belum ada laporan dari bank di wilayah KBI Bandung tentang kasus pembobolan itu, namun kami terus melakukan pengecekan," kata Peneliti Ekonomi Madya KBI Bandung, Naek Tigor Sinaga di Bandung, Kamis.
Untuk mengantisipasi kasus serupa terjadi di wilayahnya, KBI Bandung mengumpulkan seluruh pimpinan bank yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) untuk memberikan laporan terakhir terkait kemungkinan adanyan kasus serupa di bank masing-masing.
Dalam pertemuan pimpinan perbankan yang berlangsung selama dua jam itu, KBI Bandung berkesimpulan belum ada laporan kasus tersebut.
"Setiap bank diminta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan transaksi perbankan dan ATM masing-masing," kata Tigor.
Salah satunya meminta agar ATM dilengkapi dengan CCTV atau menempatkan petugas satpam untuk menjaga fasilitas pengambilan uang tunai itu.
Sementara itu, upaya antisipasi juga bisa dilakukan oleh nasabah dengan melakukan penggantian PIN secara periodik agar tidak mudah dideteksi oleh orang-orang yang berniat jahat.
"Cara sederhana bisa dilakukan secara perorangan dengan mengganti PIN secara periodik. Teknik lain juga menutup nomor saat memijit PIN atau memasukan kembali kartu ATM kemudian memasukan PIN palsu untuk memastikan kartu aman," kata Tigor.
Sama hal juga dalam penggunaan phone e-banking juga diharapkan mengganti PIN secara periodik. Pembobolan rekening nasabah melalui ATM yang terjadi di Denpasar dilakukan melalui transaksi elektronik.
"Meski hingga saat ini belum ada laporan, kami masih menunggu dalam beberapa hari ke depan," kata Tigor.
Ia menyebutkan, di wilayah kerja KBI Bandung saat ini terdapat 35 bank, dua diantaranya berkantor Pusat di Kota Bandung. Semuanya tersebar di Kota Bandung. Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Cimahi, Cianjur, Purwakarta, Sukabumi, Subang, Sumedang dan Garut.
Sementara itu juglah fasilitas ATM-nya berjumlah 1.503 unit dimana 1.043 diantaranya di Kota Bandung dan sekitarnya. Selain itu juga terdapat 19 unit "mobile bank" serta 38 unit "payment point".
"Fokus saat ini pengawasan ke ATM-ATM, setiap bank diminta meningkatkan pengawasan sekaligus mendeteksi transaksi-transaksi yang mencurigakan," kata Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Bandung itu menambahkan.
Syarif A
(T.S033/B/Z003/C/Z003) 21-01-2010 17:37:00
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Hingga saat ini belum ada laporan dari bank di wilayah KBI Bandung tentang kasus pembobolan itu, namun kami terus melakukan pengecekan," kata Peneliti Ekonomi Madya KBI Bandung, Naek Tigor Sinaga di Bandung, Kamis.
Untuk mengantisipasi kasus serupa terjadi di wilayahnya, KBI Bandung mengumpulkan seluruh pimpinan bank yang tergabung dalam Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) untuk memberikan laporan terakhir terkait kemungkinan adanyan kasus serupa di bank masing-masing.
Dalam pertemuan pimpinan perbankan yang berlangsung selama dua jam itu, KBI Bandung berkesimpulan belum ada laporan kasus tersebut.
"Setiap bank diminta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan transaksi perbankan dan ATM masing-masing," kata Tigor.
Salah satunya meminta agar ATM dilengkapi dengan CCTV atau menempatkan petugas satpam untuk menjaga fasilitas pengambilan uang tunai itu.
Sementara itu, upaya antisipasi juga bisa dilakukan oleh nasabah dengan melakukan penggantian PIN secara periodik agar tidak mudah dideteksi oleh orang-orang yang berniat jahat.
"Cara sederhana bisa dilakukan secara perorangan dengan mengganti PIN secara periodik. Teknik lain juga menutup nomor saat memijit PIN atau memasukan kembali kartu ATM kemudian memasukan PIN palsu untuk memastikan kartu aman," kata Tigor.
Sama hal juga dalam penggunaan phone e-banking juga diharapkan mengganti PIN secara periodik. Pembobolan rekening nasabah melalui ATM yang terjadi di Denpasar dilakukan melalui transaksi elektronik.
"Meski hingga saat ini belum ada laporan, kami masih menunggu dalam beberapa hari ke depan," kata Tigor.
Ia menyebutkan, di wilayah kerja KBI Bandung saat ini terdapat 35 bank, dua diantaranya berkantor Pusat di Kota Bandung. Semuanya tersebar di Kota Bandung. Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Cimahi, Cianjur, Purwakarta, Sukabumi, Subang, Sumedang dan Garut.
Sementara itu juglah fasilitas ATM-nya berjumlah 1.503 unit dimana 1.043 diantaranya di Kota Bandung dan sekitarnya. Selain itu juga terdapat 19 unit "mobile bank" serta 38 unit "payment point".
"Fokus saat ini pengawasan ke ATM-ATM, setiap bank diminta meningkatkan pengawasan sekaligus mendeteksi transaksi-transaksi yang mencurigakan," kata Peneliti Ekonomi Madya Bank Indonesia Bandung itu menambahkan.
Syarif A
(T.S033/B/Z003/C/Z003) 21-01-2010 17:37:00
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010