Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Jawa Barat memastikan pengurusan jenazah pasien COVID-19 yang sempat dipertanyakan warga, karena masih dalam kondisi mengenakan baju serta popok dan tersebar di dunia maya sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Semua sudah sesuai SOP pengurusan jenazah pasien yang dinyatakan positif COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni di Cirebon, Senin.

Menurut Enny, adanya video yang memperlihatkan masyarakat di Desa Astana Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon membuka peti jenazah orang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut lantaran adanya provokasi.

Dan untuk jenazah yang terlihat di dalam video masih mengenakan pakaian berupa kaos serta menggunakan popok dewasa, itu benar adanya.

"Sebab pakaian yang dikenakan oleh orang meninggal akibat COVID-19 semua tidak dilepas. Jadi yang terjadi kemarin itu karena ada provokasi saja," ujarnya.

Sementara itu Tim Ahli Forensik Satgas Penanganan COVID-19 Riza Rivani mengatakan, setelah dirinya melihat video jenazah pasien COVID-19 yang dipertanyakan oleh warga, memang semua sudah memenuhi SOP yang ada.

Dan itu semua sudah diatur oleh Kementerian Kesehatan, tata cara pengurusan jenazah pasien COVID-19.

"Itu sudah sesuai dengan aturannya. Karena pakaian yang melekat di badan jenazah tidak boleh dilepas. Dan kami juga memandikan sesuai syariat atau agama masing-masing," katanya.

Pada hari Minggu (4/10) media sosial dihebohkan dengan beredarnya video warga Desa Astana Kecamatan Gunung Jati yang membuka peti jenazah terkonfirmasi positif COVID-19.

Dan setelah dibuka, mereka mempertanyakan kenapa jenazah masih mengenakan pakaian dan juga mengenakan popok.

Baca juga: 134 warga Kabupaten Cirebon sembuh dari COVID-19

Baca juga: Pemkot Cirebon berikan sanksi ASN tak ikut edukasi protokol kesehatan ke masyarakat
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020