Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, siap menambah petugas analisis di laboratorium untuk mempercepat pemeriksaan hasil tes usap sehingga dapat terdeteksi secara dini penyebaran wabah COVID-19 di Garut.
"Upaya penambahan ini untuk peningkatan kapasitas petugas laboratorium dalam mengantisipasi dan menekan angka penyebaran COVID-19 di Garut," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah menyiapkan 30 petugas yang saat ini sudah terlebih dahulu diberi pelatihan keterampilan dalam melakukan tugasnya sebagai analisis tenaga laboratorium.
Adanya petugas tambahan itu, kata dia, bisa meningkatkan kapasitas petugas laboratorium untuk menambah jumlah pemeriksaan hasil tes usap dalam rangka penanganan antisipasi penyebaran COVID-19.
"Dalam kondisi sekarang membutuhkan orang yang siap berjuang di garda depan dengan memiliki kemampuan khusus di bidang laboratorium," kata Helmi.
Ia berharap, pandemi COVID-19 ini menjadi persoalan bersama, seluruh elemen masyarakat harus berpartisipasi untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 dengan cara tidak berkerumun, selalu pakai masker, rajin cuci tangan, dan tetap menjaga kesehatan.
Selama ini, kata dia, berdasarkan laporan di lapangan masih ditemukan kasus penularan COVID-19 sehingga petugas kesehatan di lapangan harus terus bekerja menelusuri dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
"Tim kesehatan harus siap dikarenakan semuanya akan tergantung pada tim tracking dan tracing," katanya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Yodi Sirojudin, menambahkan, adanya penambahan petugas laboratorium bisa mempercepat, bahkan menambah jumlah pemeriksaan sehingga penanganan COVID-19 di Garut bisa lebih optimal.
Selain petugas laboratorium, kata dia, saat ini kondisi petugas operator Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit juga terbatas, untuk itu dilakukan rekrutmen sebanyak 10 orang.
"Sekarang terekrut 10 orang untuk operator PCR, peserta adalah para petugas laboratorium puskesmas dan rumah sakit yang menerima pasien COVID-19," katanya.
Baca juga: 11 warga binaan Lapas Garut dilaporkan positif COVID-19
Baca juga: Tujuh orang sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Garut
Baca juga: Wakil Bupati Garut sarankan warga hindari pakai masker scuba
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Upaya penambahan ini untuk peningkatan kapasitas petugas laboratorium dalam mengantisipasi dan menekan angka penyebaran COVID-19 di Garut," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, Pemkab Garut sudah menyiapkan 30 petugas yang saat ini sudah terlebih dahulu diberi pelatihan keterampilan dalam melakukan tugasnya sebagai analisis tenaga laboratorium.
Adanya petugas tambahan itu, kata dia, bisa meningkatkan kapasitas petugas laboratorium untuk menambah jumlah pemeriksaan hasil tes usap dalam rangka penanganan antisipasi penyebaran COVID-19.
"Dalam kondisi sekarang membutuhkan orang yang siap berjuang di garda depan dengan memiliki kemampuan khusus di bidang laboratorium," kata Helmi.
Ia berharap, pandemi COVID-19 ini menjadi persoalan bersama, seluruh elemen masyarakat harus berpartisipasi untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19 dengan cara tidak berkerumun, selalu pakai masker, rajin cuci tangan, dan tetap menjaga kesehatan.
Selama ini, kata dia, berdasarkan laporan di lapangan masih ditemukan kasus penularan COVID-19 sehingga petugas kesehatan di lapangan harus terus bekerja menelusuri dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
"Tim kesehatan harus siap dikarenakan semuanya akan tergantung pada tim tracking dan tracing," katanya.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Yodi Sirojudin, menambahkan, adanya penambahan petugas laboratorium bisa mempercepat, bahkan menambah jumlah pemeriksaan sehingga penanganan COVID-19 di Garut bisa lebih optimal.
Selain petugas laboratorium, kata dia, saat ini kondisi petugas operator Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit juga terbatas, untuk itu dilakukan rekrutmen sebanyak 10 orang.
"Sekarang terekrut 10 orang untuk operator PCR, peserta adalah para petugas laboratorium puskesmas dan rumah sakit yang menerima pasien COVID-19," katanya.
Baca juga: 11 warga binaan Lapas Garut dilaporkan positif COVID-19
Baca juga: Tujuh orang sembuh dari COVID-19 di Kabupaten Garut
Baca juga: Wakil Bupati Garut sarankan warga hindari pakai masker scuba
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020