Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut, Jawa Barat, terpaksa menunda berbagai kegiatan untuk pembinaan atlet kalangan pelajar karena saat ini nol anggaran dampak adanya pengalihan anggaran untuk penanganan wabah COVID-19.

"Dispora menaungi atlet pelajar, kalau Dispora berdasarkan anggaran, sementara anggaran dialihkan menangani COVID-19, khusus di bidang olahraga bisa dikatakan nol anggaran," kata Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Garut Tito Sugito di Garut, Kamis.

Ia menuturkan, anggaran pembinaan maupun kegiatan atlet yang sudah dialokasikan pada tahun anggaran 2020 tiba-tiba harus dialihkan untuk penanganan COVID-19 di Kabupaten Garut.

Dampaknya, kata dia, Dispora Garut tidak bisa melakukan kegiatan keolahragaan, termasuk melakukan pembinaan atlet dalam rangka menghadapi kejuaraan yang biasa dilaksanakan setiap tahun di tingkat daerah, maupun provinsi.

"Semua anggaran dialihkan di tahun ini, tidak ada sama sekali, terutama di bidang bapak (Bidang Keolahragaan), lagi pula mengadakan acara untuk saat ini tidak boleh, jangankan ada kejuaraan, untuk berkumpul saja tidak boleh," katanya.

Meski tidak ada kegiatan, kata dia, jajarannya tetap mempersiapkan program maupun agenda kejuaraan olahraga lainnya untuk diselenggarakan pada tahun 2021.

Bahkan, berbagai program yang sebelumnya sudah disiapkan pada tahun anggaran 2020 akan diusulkan kembali untuk bisa terlaksana pada tahun 2021.

"Tetap sekarang mulai penyusunan membuat anggaran untuk tahun 2021, kita sudah membuat program. Program yang dibuat kemarin yang tidak terlaksana diusulkan untuk dilaksanakan tahun depan," kata Tito.

Ia mengungkapkan, atlet pelajar di Garut cukup banyak yang berprestasi, salah satunya atlet pada cabang olahraga pencak silat, kemudian tenis meja dan beberapa cabang olahraga lainnya.

Ia berharap, pengurus cabang olahraga dapat bersabar dan tetap melakukan kegiatan latihan di tengah pandemi COVID-19 yang serba keterbatasan.

"Untuk tahun ini bersabar, kita dikembalikan ke cabornya masing-masing tapi saya percaya mereka pasti latihan," katanya.

Pernyataan sama disampaikan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Garut Abdusy Syakur, bahwa selama pandemi COVID-19 tidak ada kegiatan untuk pembinaan para atlet umum karena kondisinya serba terbatas.

"Enggak ada (pembinaan) semua kegiatan pembinaan atlet prinsipnya berhenti, sangat terbatas ada juga," katanya.*

Baca juga: Bakorpakem Garut selidiki bentuk pelanggaran hukum ormas ubah Garuda Pancasila

Baca juga: Kasus konfirmasi positif COVID-19 di Garut bertambah menjadi 102 orang
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020