Tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Bayu Juliandri ketika harus kehilangan pekerjaan setelah mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi COVID-19.

Bayu mengatakan dirinya setelah di-PHK, harus memikirkan cara untuk bertahan hidup karena tak lagi bekerja. Dia kemudian mencoba mengikuti program prakerja dari pemerintah dan mengikuti pelatihan wirausaha dari Bencoolen Coffee.

"Saya coba pelajarin dari A-Z. Di sini saya rasa bisa bangkit dari nol dan bisa berjuang. Meski hanya pelatihan lewat zoom, pelatihan kelas prakerja ini membantu saya," kata Bayu Juliandri dalam keterangan resminya, Rabu.

Bayu mengajak kepada mereka yang senasib sepertinya untuk tidak menyerah dan tetap semangat menjalani hidup.

"Karenanya, buat yang teman-teman semua yang pasca COVID-19 ini dirumahkan jangan patah semangat dan terus berjuang. Kita manfaatkan sistem prakerja, karena ini sudah memberi fasilitas, tinggal kemauan kita. Di sini hasil saya dari hasil pelatihan saya bisa buka usaha dengan modal minim," ujar Bayu.

Sementara itu, Bencoolen Coffee yang merupakan salah satu penyedia pelatihan dalam program pemerintah tersebut menyebut kisah Bayu Juliandri yang menerima fasilitas Kartu Prakerja gelombang 2 dapat menjadi inspirasi.

"Setelah mengikuti program prakerja, akhirnya Bayu sukses membuka kedai mini Bencoolen Coffee dengan modal Rp3,5 juta," kata Direktur Pemasaran (CMO) the Bencoolen Coffee, Lucky Widja.

Lucky menilai dengan meningkatkan kemampuan diri, saat ini menjadi hal penting di tengah ketatnya persaingan di dunia kerja dan usaha. Dia juga mengajak masyarakat memanfaatkan fasilitas pelatihan Kartu Prakerja dari pemerintah.

"Bagi masyarakat yang sudah memiliki Kartu Prakerja atau yang sedang bersiap mengajukan permohonan mendapat fasilitas tersebut ke pemerintah, silakan berkunjung ke situs www.prakerja.bencoolencoffee.com untuk mendapat informasi mendalam pelatihan wirausaha kopi yang ditawarkan the Bencoolen Coffee," ujar Lucky.

Lebih lanjut, Lucky menjelaskan pelatihan yang diberikan Bencoolen Coffee menyasar tiga hal, yakni membuka wirausaha kopi kekinian, pelatihan barista dan usaha pemasaran kopi.

Dalam pelatihan tersebut, peserta akan mendapatkan beragam ilmu. Bagi yang mengikuti pelatihan barista, maka peserta akan mendapatkan pengetahuan tentang karakteristik kopi, jenis-jenis kopi, cara merawat alat meracik kopi dan praktek membuat kopi kekinian.

Sedangkan untuk pelatihan wirausaha kedai kopi kekinian, peserta akan mendapat pemahaman tentang kewirausahaan, bagaimana menjalankan usaha kopi, skema wirausaha kedai kopi kekinian, tips mencari lokasi berjualan, hingga simulasi agar lekas kembali modal serta membuka cabang baru.

"Yang mungkin berbeda dari pelatihan kopi kekinian lainnya, the Bencoolen Coffee memberikan penawaran membuka usaha Kedai Kopi Susu Kekinian dengan modal minim, mau modal Rp5 juta bisa, mau modal Rp2 juta juga bisa," ucap Lucky Widja.

Pelatihan wirausaha kedai kopi susu kekinian ini bisa diikuti siapapun, mulai dari remaja, pemilik UMKM, ibu rumah tangga yang tertarik membuka usaha kedai kopi susu kekinian dan para peserta Kartu Prakerja yang mendapat bantuan dari pemerintah untuk pengembangan kompetensi diri.

"Pelatihan yang diberikan the Bencoolen Coffee harganya cukup terjangkau, yakni hanya Rp300 ribu," tuturnya.

Pelatihan usaha kopi selama September 2020 akan dilaksanakan setiap Rabu dan jumlah peserta dibatasi hanya 500 orang per kelas. Calon peserta cukup mendaftar di http://prakerja.bencoolencoffee.com.

Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja gelombang IV dibuka pekan ini

 

Pewarta: Yogi Rachman

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020