Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan dari 30 hasil pemeriksaan usap (swab) atas guru yang sudah keluar, dua diantaranya dinyatakan positif COVID-19.
"Sebanyak 138 guru yang menjalani pemeriksaan usap, baru 30 yang hasilnya keluar dan dari jumlah tersebut dua diantaranya positif," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pemeriksaan usap tersebut merupakan salah satu syarat dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka langsung di sekolah.
Dari hasil verifikasi ada 34 sekolah di Kota Sukabumi yang siap melaksanakan kembali KBM tatap muka hanya 29 sekolah yang melakukan pemeriksaan usap.
Dengan ditemukannya dua kasus guru yang positif COVID-19 tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat langsung melakukan tracking maupun tracing kepada keluarga dan sekolah guru itu.
"Hasil usap ini tentunya menjadi bahan evaluasi dan sudah dilaporkan kepada ketua gugus tugas," ujarnya.
Wahyu mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan usap yang belum keluar dan diharapkan tidak ada lagi guru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sementara untuk guru yang dinyatakan positif tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari pihak puskesmas di daerah tempat tinggalnya.
Kasus COVID-19 hingga saat ini masih berfluktuasi, maka dari itu pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Baca juga: 140 guru di Sukabumi jalani tes usap
Baca juga: Tips aman beraktivitas kepada guru jelang KBM tatap muka
Baca juga: Sukabumi masih kekurangan 12.000 guru SD dan SMP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Sebanyak 138 guru yang menjalani pemeriksaan usap, baru 30 yang hasilnya keluar dan dari jumlah tersebut dua diantaranya positif," kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Senin.
Menurutnya, pemeriksaan usap tersebut merupakan salah satu syarat dibukanya kembali kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka langsung di sekolah.
Dari hasil verifikasi ada 34 sekolah di Kota Sukabumi yang siap melaksanakan kembali KBM tatap muka hanya 29 sekolah yang melakukan pemeriksaan usap.
Dengan ditemukannya dua kasus guru yang positif COVID-19 tersebut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat langsung melakukan tracking maupun tracing kepada keluarga dan sekolah guru itu.
"Hasil usap ini tentunya menjadi bahan evaluasi dan sudah dilaporkan kepada ketua gugus tugas," ujarnya.
Wahyu mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan usap yang belum keluar dan diharapkan tidak ada lagi guru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Sementara untuk guru yang dinyatakan positif tersebut sudah menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari pihak puskesmas di daerah tempat tinggalnya.
Kasus COVID-19 hingga saat ini masih berfluktuasi, maka dari itu pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus yang bisa menyebabkan kematian ini.
Baca juga: 140 guru di Sukabumi jalani tes usap
Baca juga: Tips aman beraktivitas kepada guru jelang KBM tatap muka
Baca juga: Sukabumi masih kekurangan 12.000 guru SD dan SMP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020