Ratusan pedagang korban kebakaran Pasar Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, mendapatkan bantuan pembangunan kios darurat dari Pemkab Cianjur sebesar Rp1,5 juta perorang, namun hingga saat ini sebagian kecil pedagang memilih berjualan di pinggir rel kereta api karena belum mendapat jatah kios.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Cianjur, Jawa Barat, Tohari Sastra saat dihubungi Senin, mengatakan telah menyiapkan tempat relokasi di lahan pasar yang baru tidak jauh dari lokasi pasar yang terkabar, bahkan pihaknya telah mengajukan bantuan untuk pembangunan kios sementara ke Pemkab Cianjur.
"Namun hingga saat ini, masih ada persyaratan yang belum lengkap serta pembuatan rekening di BJB belum tuntas, sehingga pembangunan kios sementara terhambat, namun kami upayakan pembangunan sudah dapat dilakukan bulan depan," katanya.
Ia menjelaskan, maraknya pedagang yang berjualan di pinggir rel kereta aktif jurusan Ciranjang-Cianjur-Sukabumi saat ini, merupakan pedagang yang keberatan dengan lokasi pasar sementara, namun pihaknya dalam waktu dekat akan segera menertibkan mereka dengan mengarahkan untuk berjualan di lokasi yang sudah disediakan.
Bahkan setelah dana pembangunan kios keluar, pihaknya akan berkordinasi dengan Satpol PP Cianjur, untuk melakukan penertiban secara tegas agar kegiatan perekonomian di wilayah tersebut, tidak menganggu jalur kereta api serta dapat membahayakan pedagang.
Sementara puluhan orang pedagang korban kebakaran mengaku terpaksa membuka lapak di pinggir rel kereta karena pembangunan kios darurat di lokasi yang baru, belum juga dibangun dan mereka belum mendapatkan nomor lokasi kios yang dapat ditempati untuk berjualan.
Sehingga mereka nekad membuka lapak di pinggir rel kereta dan tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Ciranjang, untuk mencari nafkah sambil menunggu jatah kios darurat yang sudah dijanjikan Bupati Cianjur, Herman Suherman yang penyalurannya melalui dinas terkait.
"Sudah pasti berbahaya, namun bagaimana lagi, sampai sekarang sekitar seratusan orang pedagang pasar yang terbakar, belum mendapatkan nomor atau lokasi kios sementara yang bisa ditempati, ya sudah terpaksa berjualan di pinggir rel meskipun berbahaya," kata Hasan pedang sayur mayur.
Dia dan ratusan orang pedagang lainnya, berharap segera mendapatkan nomor dan ditempatkan di lokasi kios sementara karena hingga saat ini, mereka belum mendapat kepastian di blok mana mereka dapat kembali berjualan, sedangkan pedagang lainnya sudah lebih dulu mendapat nomor.
Baca juga: Pemkab Cianjur siapkan tempat penampungan sementara pedagang Pasar Ciranjang
Baca juga: Ratusan kios di Pasar Ciranjang Cianjur terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Cianjur, Jawa Barat, Tohari Sastra saat dihubungi Senin, mengatakan telah menyiapkan tempat relokasi di lahan pasar yang baru tidak jauh dari lokasi pasar yang terkabar, bahkan pihaknya telah mengajukan bantuan untuk pembangunan kios sementara ke Pemkab Cianjur.
"Namun hingga saat ini, masih ada persyaratan yang belum lengkap serta pembuatan rekening di BJB belum tuntas, sehingga pembangunan kios sementara terhambat, namun kami upayakan pembangunan sudah dapat dilakukan bulan depan," katanya.
Ia menjelaskan, maraknya pedagang yang berjualan di pinggir rel kereta aktif jurusan Ciranjang-Cianjur-Sukabumi saat ini, merupakan pedagang yang keberatan dengan lokasi pasar sementara, namun pihaknya dalam waktu dekat akan segera menertibkan mereka dengan mengarahkan untuk berjualan di lokasi yang sudah disediakan.
Bahkan setelah dana pembangunan kios keluar, pihaknya akan berkordinasi dengan Satpol PP Cianjur, untuk melakukan penertiban secara tegas agar kegiatan perekonomian di wilayah tersebut, tidak menganggu jalur kereta api serta dapat membahayakan pedagang.
Sementara puluhan orang pedagang korban kebakaran mengaku terpaksa membuka lapak di pinggir rel kereta karena pembangunan kios darurat di lokasi yang baru, belum juga dibangun dan mereka belum mendapatkan nomor lokasi kios yang dapat ditempati untuk berjualan.
Sehingga mereka nekad membuka lapak di pinggir rel kereta dan tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Ciranjang, untuk mencari nafkah sambil menunggu jatah kios darurat yang sudah dijanjikan Bupati Cianjur, Herman Suherman yang penyalurannya melalui dinas terkait.
"Sudah pasti berbahaya, namun bagaimana lagi, sampai sekarang sekitar seratusan orang pedagang pasar yang terbakar, belum mendapatkan nomor atau lokasi kios sementara yang bisa ditempati, ya sudah terpaksa berjualan di pinggir rel meskipun berbahaya," kata Hasan pedang sayur mayur.
Dia dan ratusan orang pedagang lainnya, berharap segera mendapatkan nomor dan ditempatkan di lokasi kios sementara karena hingga saat ini, mereka belum mendapat kepastian di blok mana mereka dapat kembali berjualan, sedangkan pedagang lainnya sudah lebih dulu mendapat nomor.
Baca juga: Pemkab Cianjur siapkan tempat penampungan sementara pedagang Pasar Ciranjang
Baca juga: Ratusan kios di Pasar Ciranjang Cianjur terbakar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020