Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa mengatakan bahwa kesepakatan damai antara Uni Emirat Arab (UAE) dan Israel "menusuk Palestina dari belakang".
Pernyataan presiden itu disampaikan selama pertemuan para pemimpin Palestina, dengan dihadiri oleh perwakilan gerakan Hamas Islam dan gerakan Jihad Islam, yang digelar di Kota Ramallah Tepi Barat.
Presiden menyebutkan bahwa UAE sedang "berupaya mengakali kami bahwa kesepakatan damai dengan Israel sebagai imbalan untuk menghentikan rencana aneksasi oleh Israel, tetapi itu tidak benar."
"Emirat mengingkari hak-hak rakyat Palestina, pendirian negara masa depan Palestina serta isu Yerusalem," lanjut presiden.
Presiden Abbas meminta semua negara Arab agar tunduk pada Inisiatif Perdamaian Arab, yang diluncurkan pada 2002, dengan ketetapan bahwa negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah isu Palestina terselesaikan.
Baca juga: Palestina sebut kesepakatan normalisasi UAE dan Israel "pengkhianatan"
Baca juga: Menlu Yordania sebut aneksasi Israel terhadap Palestina akan picu bencana
Sumber: Xinhua
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pernyataan presiden itu disampaikan selama pertemuan para pemimpin Palestina, dengan dihadiri oleh perwakilan gerakan Hamas Islam dan gerakan Jihad Islam, yang digelar di Kota Ramallah Tepi Barat.
Presiden menyebutkan bahwa UAE sedang "berupaya mengakali kami bahwa kesepakatan damai dengan Israel sebagai imbalan untuk menghentikan rencana aneksasi oleh Israel, tetapi itu tidak benar."
"Emirat mengingkari hak-hak rakyat Palestina, pendirian negara masa depan Palestina serta isu Yerusalem," lanjut presiden.
Presiden Abbas meminta semua negara Arab agar tunduk pada Inisiatif Perdamaian Arab, yang diluncurkan pada 2002, dengan ketetapan bahwa negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah isu Palestina terselesaikan.
Baca juga: Palestina sebut kesepakatan normalisasi UAE dan Israel "pengkhianatan"
Baca juga: Menlu Yordania sebut aneksasi Israel terhadap Palestina akan picu bencana
Sumber: Xinhua
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020