Satuan Lalu-lintas Polres Cimahi memberlakukan rekayasa lalu-lintas buka-tutup jalur di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu.
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Cimahi, AKP Susanti Samaniah, mengatakan, rekayasa itu diberlakukan karena terjadi peningkatan volume kendaraan yang menuju sejumlah objek wisata di kawasan Lembang saat libur panjang ini.
"Rekayasa buka-tutup hanya bersifat penarikan kendaraan saja, jadi kalau kami melakukan penarikan kendaraan yang dari arah Bandung, otomatis yang dari arah Lembang kami tutup dulu," kata Susanti saat dihubungi di Bandung, Minggu.
Rekayasa buka-tutup arus lalu-lintas itu berjalan selama 15 menit sekali untuk menguras jumlah kendaraan yang melaju. Namun ia memastikan kendaraan di kawasan itu masih tetap berjalan meski lalu-lintas cukup padat.
Saat libur panjang ini, menurut dia, masyarakat sudah memadati kawasan Lembang sejak Sabtu (16/8) untuk memanfaatkan libur panjang. Saat libur panjang ini ada peningkatan volume kendaraan sebesar 50 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
"Mereka dominannya menuju lokasi wisata seperti Farmhouse, The Great Asia Africa, dan Floating Market," katanya.
Berdasarkan pantauan, kendaraan yang memadati kawasan Lembang itu didominasi oleh kendaraan yang berasal dari Jakarta dan dari sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat.
Dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat pengguna jalur wisata Lembang agar mengikuti arahan petugas yang ada di lapangan serta mematuhi petunjuk lalu lintas.
"Tetap mengikuti arahan petugas serta tidak lupa masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," katanya.
Baca juga: Rayakan HUT RI, warga Grand Cinunuk main sepak bola pakai pelindung wajah
Baca juga: Semua pasien positif COVID-19 di Secapa AD Bandung sudah sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Cimahi, AKP Susanti Samaniah, mengatakan, rekayasa itu diberlakukan karena terjadi peningkatan volume kendaraan yang menuju sejumlah objek wisata di kawasan Lembang saat libur panjang ini.
"Rekayasa buka-tutup hanya bersifat penarikan kendaraan saja, jadi kalau kami melakukan penarikan kendaraan yang dari arah Bandung, otomatis yang dari arah Lembang kami tutup dulu," kata Susanti saat dihubungi di Bandung, Minggu.
Rekayasa buka-tutup arus lalu-lintas itu berjalan selama 15 menit sekali untuk menguras jumlah kendaraan yang melaju. Namun ia memastikan kendaraan di kawasan itu masih tetap berjalan meski lalu-lintas cukup padat.
Saat libur panjang ini, menurut dia, masyarakat sudah memadati kawasan Lembang sejak Sabtu (16/8) untuk memanfaatkan libur panjang. Saat libur panjang ini ada peningkatan volume kendaraan sebesar 50 persen dibandingkan hari-hari biasanya.
"Mereka dominannya menuju lokasi wisata seperti Farmhouse, The Great Asia Africa, dan Floating Market," katanya.
Berdasarkan pantauan, kendaraan yang memadati kawasan Lembang itu didominasi oleh kendaraan yang berasal dari Jakarta dan dari sejumlah wilayah lainnya di Jawa Barat.
Dengan demikian, ia mengimbau kepada masyarakat pengguna jalur wisata Lembang agar mengikuti arahan petugas yang ada di lapangan serta mematuhi petunjuk lalu lintas.
"Tetap mengikuti arahan petugas serta tidak lupa masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19," katanya.
Baca juga: Rayakan HUT RI, warga Grand Cinunuk main sepak bola pakai pelindung wajah
Baca juga: Semua pasien positif COVID-19 di Secapa AD Bandung sudah sembuh
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020