Wakil Wali Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat Yana Mulyana menyatakan dirinya batal menjadi sukarelawan uji klinis vaksin COVID-19 Sinovac China yang prosesnya dilaksanakan di Bandung karena ada saran agar tidak ikut karena dirinya pernah terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 itu.
"Saya disarankan tidak ikut mejadi sukarelawan uji vaksin, karena saya penyintas (pernah terinfeksi) COVID-19," katanya saat ditemui di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat.
Yana menegaskan batal menjadi sukarelawan sebab disarankan untuk tidak mengikuti akibat adanya pertimbangan terkait dirinya yanh pernah terinfeksi virus yang berasal dari Tiongkok itu.
Ia menyatakan dirinya berpotensi memiliki antibodi tersendiri setelah pernah terinfeksi virus COVID-19. Namun uji klinis itu tetap berjalan normal terhadap relawan lainnya yang telah mendaftar secara sukarela.
"Insya Allah saya sudah punya antibodi," katanya.
Saat ini uji klinis terhadap sukarelawan sudah mulai berjalan di lima lokasi, di antaranya di Balai Kesehatan Universitas Padjajaran Dipatiukur, Puskemas Garuda, Puskemas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Di Puskesmas Garuda, menurut Yana, sudah ada sebanyak 20 relawan yang telah dilakukan vaksinasi. Sukarelawan itu sebelumnya telah dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui tes usap polymerase chain reaction (PCR).
"Hari ini berarti sudah mulai disuntik yang pertama, imunisasi pertama 20 orang disuntik. Totalnya ada 360 sukarelawan yang sudah daftar di sini," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (5/8), Yana Mulyana menyatakan dirinya siap memberi contoh kepada masyarakat untuk menjadi sukarelawan uji vaksin COVID-19 yang bakal dilakukan di Kota Bandung.
"Boleh saja, saya sih Insya Allah ya, kalau masuk kriteria kan," katanya.
Dia mengatakan Wali Kota Bandung Oded M Danial juga telah meminta kepada para pimpinan untuk memberi contoh kepada masyarakat dengan menjadi sukarelawan uji vaksin COVID-19.
"Ini kan uji klinisnya sudah tahap ketiga ya, tahap satu dan dua udah di China, ini halal dan juga tingkat keamanannya Insya Allah (terjamin)," demikian Yana Mulyana.
Baca juga: Pejabat daerah ikuti uji vaksin COVID-19, 25 Agustus di Bandung
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dilakukan di lima tempat di Bandung
Baca juga: Alasan Doni Monardo daftarkan diri sebagai relawan vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saya disarankan tidak ikut mejadi sukarelawan uji vaksin, karena saya penyintas (pernah terinfeksi) COVID-19," katanya saat ditemui di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat.
Yana menegaskan batal menjadi sukarelawan sebab disarankan untuk tidak mengikuti akibat adanya pertimbangan terkait dirinya yanh pernah terinfeksi virus yang berasal dari Tiongkok itu.
Ia menyatakan dirinya berpotensi memiliki antibodi tersendiri setelah pernah terinfeksi virus COVID-19. Namun uji klinis itu tetap berjalan normal terhadap relawan lainnya yang telah mendaftar secara sukarela.
"Insya Allah saya sudah punya antibodi," katanya.
Saat ini uji klinis terhadap sukarelawan sudah mulai berjalan di lima lokasi, di antaranya di Balai Kesehatan Universitas Padjajaran Dipatiukur, Puskemas Garuda, Puskemas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Di Puskesmas Garuda, menurut Yana, sudah ada sebanyak 20 relawan yang telah dilakukan vaksinasi. Sukarelawan itu sebelumnya telah dinyatakan negatif COVID-19 setelah melalui tes usap polymerase chain reaction (PCR).
"Hari ini berarti sudah mulai disuntik yang pertama, imunisasi pertama 20 orang disuntik. Totalnya ada 360 sukarelawan yang sudah daftar di sini," katanya.
Sebelumnya pada Rabu (5/8), Yana Mulyana menyatakan dirinya siap memberi contoh kepada masyarakat untuk menjadi sukarelawan uji vaksin COVID-19 yang bakal dilakukan di Kota Bandung.
"Boleh saja, saya sih Insya Allah ya, kalau masuk kriteria kan," katanya.
Dia mengatakan Wali Kota Bandung Oded M Danial juga telah meminta kepada para pimpinan untuk memberi contoh kepada masyarakat dengan menjadi sukarelawan uji vaksin COVID-19.
"Ini kan uji klinisnya sudah tahap ketiga ya, tahap satu dan dua udah di China, ini halal dan juga tingkat keamanannya Insya Allah (terjamin)," demikian Yana Mulyana.
Baca juga: Pejabat daerah ikuti uji vaksin COVID-19, 25 Agustus di Bandung
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 dilakukan di lima tempat di Bandung
Baca juga: Alasan Doni Monardo daftarkan diri sebagai relawan vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020