Tim Riset Universitas Padjadjaran untuk Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac melakukan penyuntikan vaksin pada relawan di lima tempat uji klinis di Kota Bandung pada Jumat.
Menurut Juru Bicara Tim Riset Vaksin dr. Rodman Tarigan, penyuntikan vaksin COVID-19 pada relawan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
"Serentak, target 100 (orang)," katanya.
Penyuntikan vaksin dilakukan setelah para relawan menjalani pemeriksaan spesimen usap pada kunjungan pertama dan hasilnya menunjukkan mereka tidak terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Setelah disuntik vaksin, para relawan diminta menunggu selama sekitar 30 menit di ruang observasi untuk keperluan pemantauan reaksi setelah penyuntikan vaksin dan kemudian dipersilakan pulang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan para relawan uji klinis vaksin COVID-19 diperbolehkan beraktivitas seperti biasa setelah mendapat suntikan vaksin.
Ia mengatakan bahwa tidak ada pantangan khusus bagi para relawan uji klinis vaksin. "Tidak ada, justru aktivitas biasa makan bagus, masker dipakai, sesuai dengan protokol kesehatan," kata Rita.
Menurut dia, biasanya suntikan vaksin menimbulkan reaksi seperti demam dan sedikit bengkak di area penyuntikan. "Biasanya dua hari juga hilang. Panas juga tergantung individu, paling dua tiga hari hilang," katanya.
Tim Riset memusatkan uji klinis vaksin COVID-19 dari Sinovac di enam tempat di Kota Bandung, yakni di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Penyuntikan vaksin COVID-19 sudah dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad pada 11 Agustus 2020, saat Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan.
Baca juga: Lembaga Eijkman sebut pengembangan vaksin sekali suntik untuk seumur hidup
Baca juga: Presiden Jokowi saksikan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada 1.620 relawan
Baca juga: Presiden: Indonesia mulai produksi vaksin COVID-19 Januari 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Menurut Juru Bicara Tim Riset Vaksin dr. Rodman Tarigan, penyuntikan vaksin COVID-19 pada relawan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
"Serentak, target 100 (orang)," katanya.
Penyuntikan vaksin dilakukan setelah para relawan menjalani pemeriksaan spesimen usap pada kunjungan pertama dan hasilnya menunjukkan mereka tidak terinfeksi virus corona penyebab COVID-19.
Setelah disuntik vaksin, para relawan diminta menunggu selama sekitar 30 menit di ruang observasi untuk keperluan pemantauan reaksi setelah penyuntikan vaksin dan kemudian dipersilakan pulang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita mengatakan para relawan uji klinis vaksin COVID-19 diperbolehkan beraktivitas seperti biasa setelah mendapat suntikan vaksin.
Ia mengatakan bahwa tidak ada pantangan khusus bagi para relawan uji klinis vaksin. "Tidak ada, justru aktivitas biasa makan bagus, masker dipakai, sesuai dengan protokol kesehatan," kata Rita.
Menurut dia, biasanya suntikan vaksin menimbulkan reaksi seperti demam dan sedikit bengkak di area penyuntikan. "Biasanya dua hari juga hilang. Panas juga tergantung individu, paling dua tiga hari hilang," katanya.
Tim Riset memusatkan uji klinis vaksin COVID-19 dari Sinovac di enam tempat di Kota Bandung, yakni di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad, Balai Kesehatan Unpad Dipatiukur, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Dago, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Penyuntikan vaksin COVID-19 sudah dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad pada 11 Agustus 2020, saat Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan.
Baca juga: Lembaga Eijkman sebut pengembangan vaksin sekali suntik untuk seumur hidup
Baca juga: Presiden Jokowi saksikan penyuntikan vaksin COVID-19 kepada 1.620 relawan
Baca juga: Presiden: Indonesia mulai produksi vaksin COVID-19 Januari 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020