Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen meminta kepolisian segera menangkap otak penyerangan acara doa bersama menjelang pernikahan di tempat keluarga almarhum Segaf bin Jufri, Mertodranan, Pasar Kliwon, Solo, oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Laskar Solo.
"Tangkap otak pelaku penyerangan. Pihak kepolisian jangan hanya menangkap pelakunya, tetapi juga otaknya, sutradara penyerbuan itu," kata Gus Nabil melalui penyataan tertulis di Jakarta, Senin.
Gus Nabil mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian yang segera menangkap pelaku sebagai bentuk respons dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas.
Namun, politikus PDI Perjuangan itu meminta penangkapan tidak berhenti pada pelaku, tetapi hingga otaknya agar kejadian itu tidak terulang kembali.
"Ini penting agar motif dan polanya bisa diketahui sehingga ada upaya preventif pada masa-masa mendatang," katanya menegaskan.
Menurut Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu, penyerbuan dan penyerangan itu tidak bisa dibiarkan.
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang bebas menyerbu, mempersekusi pihak lain. Maka, aparat keamanan harus bertindak tegas dalam hal ini, jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Ia mengajak masyarakat, terutama di wilayah Solo dan sekitarnya, untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Warga Solo dan sekitarnya, mari kita jaga kerukunan,dan gotong royong di antara kita. Saat ini, kita masih menghadapi pandemi, yang membutuhkan konsentrasi, fokus, dan energi saling tolong-menolong," katanya.
Apalagi, kata Gus Nabil, Solo sedang bersiap hajatan politik pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk mencari figur wali kota dan wakil wali kota sehingga perlu upaya bersama untuk menjaga kestabilan dan ketenangan bersama.
Baca juga: Ganjar minta polisi tidak ragu tindak kelompok intoleran pelaku penyerangan di Solo
Baca juga: Polisi buru kelompok intoleran berbuat anarki di pernikahan di Solo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tangkap otak pelaku penyerangan. Pihak kepolisian jangan hanya menangkap pelakunya, tetapi juga otaknya, sutradara penyerbuan itu," kata Gus Nabil melalui penyataan tertulis di Jakarta, Senin.
Gus Nabil mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian yang segera menangkap pelaku sebagai bentuk respons dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan stabilitas.
Namun, politikus PDI Perjuangan itu meminta penangkapan tidak berhenti pada pelaku, tetapi hingga otaknya agar kejadian itu tidak terulang kembali.
"Ini penting agar motif dan polanya bisa diketahui sehingga ada upaya preventif pada masa-masa mendatang," katanya menegaskan.
Menurut Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama itu, penyerbuan dan penyerangan itu tidak bisa dibiarkan.
"Jangan sampai ada pihak-pihak yang bebas menyerbu, mempersekusi pihak lain. Maka, aparat keamanan harus bertindak tegas dalam hal ini, jangan sampai terjadi lagi," katanya.
Ia mengajak masyarakat, terutama di wilayah Solo dan sekitarnya, untuk menjaga stabilitas keamanan di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Warga Solo dan sekitarnya, mari kita jaga kerukunan,dan gotong royong di antara kita. Saat ini, kita masih menghadapi pandemi, yang membutuhkan konsentrasi, fokus, dan energi saling tolong-menolong," katanya.
Apalagi, kata Gus Nabil, Solo sedang bersiap hajatan politik pemilihan kepala daerah (pilkada) untuk mencari figur wali kota dan wakil wali kota sehingga perlu upaya bersama untuk menjaga kestabilan dan ketenangan bersama.
Baca juga: Ganjar minta polisi tidak ragu tindak kelompok intoleran pelaku penyerangan di Solo
Baca juga: Polisi buru kelompok intoleran berbuat anarki di pernikahan di Solo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020