Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) bekerja sama dengan enam perguruan tinggi Indonesia dalam rangka pengembangan diversifikasi pangan lokal dan pendampingan kegiatan pekarangan pangan lestari.
Keenam perguruan tinggi tersebut yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lampung (UNILA), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), serta Sekolah Vokasi IPB.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kerja sama lanjutan ini bertujuan memperkuat diversifikasi pangan lokal, khususnya terhadap program pekarangan pangan lestari yang dikelola rumah tangga.
"Perguruan tinggi memiliki teknologi dan inovasi yang harus diterapkan di masyarakat agar meningkatkan penyediaan pangan. Kerja sama ini dapat menjadi percontohan dalam membangun mindset tentang pekarangan pangan lestari serta diversifikasi pangan," kata Mentan dalam penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa.
Menurut Syahrul, di tengah pandemi COVID-19 yang masih mewabah seluruh dunia masyarakat diharapkan tetap berupaya menjaga ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah.
Syahrul menilai lahan di sekitar terutama pekarangan rumah masyarakat sangat potensial untuk menanam buah-buahan, sayur-sayuran bahkan peternakan. Ini semua sangat dibutuhkan untuk keperluan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan diversifikasi pangan dan pekarangan pangan lestari merupakan upaya Kementan dalam menyediakan akses pangan bagi rumah tangga.
Upaya tersebut juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat serta menyediakan kebutuhan pangan yang aman.
Agung menjelaskan bahwa selama ini pendampingan pekarangan pangan lestari hanya dilakukan melalui dinas pertanian di tingkat daerah. Namun dengan keterlibatan dari akademisi dan mahasiswa, program pekarangan pangan lestari dapat diintensifikasi.
"Kami mencoba melakukan pendampingan melalui bekerja sama dengan beberapa universitas, karena kami menyadari kontrol ini tidak mudah karena tersebar di seluruh Indonesia," kata Agung.
Baca juga: 14 perguruan tinggi lakukan pencanangan zona integritas
Baca juga: TNI dan perguruan tinggi lakukan penelitian buat penangkal COVID-19
Baca juga: Di Forum Rektor, Presiden minta sesama perguruan tinggi saling membantu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Keenam perguruan tinggi tersebut yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Lampung (UNILA), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM), serta Sekolah Vokasi IPB.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa kerja sama lanjutan ini bertujuan memperkuat diversifikasi pangan lokal, khususnya terhadap program pekarangan pangan lestari yang dikelola rumah tangga.
"Perguruan tinggi memiliki teknologi dan inovasi yang harus diterapkan di masyarakat agar meningkatkan penyediaan pangan. Kerja sama ini dapat menjadi percontohan dalam membangun mindset tentang pekarangan pangan lestari serta diversifikasi pangan," kata Mentan dalam penandatanganan kerja sama di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Selasa.
Menurut Syahrul, di tengah pandemi COVID-19 yang masih mewabah seluruh dunia masyarakat diharapkan tetap berupaya menjaga ketahanan pangan, salah satunya dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah.
Syahrul menilai lahan di sekitar terutama pekarangan rumah masyarakat sangat potensial untuk menanam buah-buahan, sayur-sayuran bahkan peternakan. Ini semua sangat dibutuhkan untuk keperluan gizi yang cukup bagi masyarakat Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi mengatakan diversifikasi pangan dan pekarangan pangan lestari merupakan upaya Kementan dalam menyediakan akses pangan bagi rumah tangga.
Upaya tersebut juga untuk menggerakkan ekonomi masyarakat serta menyediakan kebutuhan pangan yang aman.
Agung menjelaskan bahwa selama ini pendampingan pekarangan pangan lestari hanya dilakukan melalui dinas pertanian di tingkat daerah. Namun dengan keterlibatan dari akademisi dan mahasiswa, program pekarangan pangan lestari dapat diintensifikasi.
"Kami mencoba melakukan pendampingan melalui bekerja sama dengan beberapa universitas, karena kami menyadari kontrol ini tidak mudah karena tersebar di seluruh Indonesia," kata Agung.
Baca juga: 14 perguruan tinggi lakukan pencanangan zona integritas
Baca juga: TNI dan perguruan tinggi lakukan penelitian buat penangkal COVID-19
Baca juga: Di Forum Rektor, Presiden minta sesama perguruan tinggi saling membantu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020