Satu tenaga kesehatan di Puskesmas Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap sehingga pelayanan di puskesmas tersebut ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus.
"Untuk kasus baru KC-28 merupakan tenaga medis dari Puskesmas Bagendit, saat ini sudah mendapatkan perawatan," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan tenaga medis positif COVID-19 itu melakukan tes usap pada 15 Juni 2020 atau sebulan lalu, kemudian hasilnya baru diketahui saat ini dari Laboratorium Provinsi Jabar.
Pasien positif itu, kata dia, merupakan kasus kedua dalam sepekan ini setelah tenaga kesehatan di Puskesmas Cempaka, Kecamatan Karangpawitan.
Menurut dia, kasus terakhir itu kemungkinan penularannya lokal karena selama ini pasien tersebut tidak pernah pergi ke luar kota.
"Kemungkinan tertular masih di Garut, soalnya dia tidak pernah keluar kota, kami terus lakukan penelusuran," katanya.
Pelayanan di dua puskesmas itu sementara ditutup untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19 di lingkungan kerja maupun kepada pengunjung atau pasien.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut sudah bergerak ke lapangan untuk memeriksa kondisi kesehatan warga yang pernah kontak fisik dengan pasien positif.
"Kami berharap tim di lapangan bisa bergerak cepat agar bisa menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien positif," katanya.
Baca juga: Puskesmas Cempaka di Garut ditutup setelah petugasnya positif COVID-19
Baca juga: Petugas telusuri warga Garut yang kontak dengan pasien baru COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk kasus baru KC-28 merupakan tenaga medis dari Puskesmas Bagendit, saat ini sudah mendapatkan perawatan," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan tenaga medis positif COVID-19 itu melakukan tes usap pada 15 Juni 2020 atau sebulan lalu, kemudian hasilnya baru diketahui saat ini dari Laboratorium Provinsi Jabar.
Pasien positif itu, kata dia, merupakan kasus kedua dalam sepekan ini setelah tenaga kesehatan di Puskesmas Cempaka, Kecamatan Karangpawitan.
Menurut dia, kasus terakhir itu kemungkinan penularannya lokal karena selama ini pasien tersebut tidak pernah pergi ke luar kota.
"Kemungkinan tertular masih di Garut, soalnya dia tidak pernah keluar kota, kami terus lakukan penelusuran," katanya.
Pelayanan di dua puskesmas itu sementara ditutup untuk menghindari penyebaran wabah COVID-19 di lingkungan kerja maupun kepada pengunjung atau pasien.
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Garut sudah bergerak ke lapangan untuk memeriksa kondisi kesehatan warga yang pernah kontak fisik dengan pasien positif.
"Kami berharap tim di lapangan bisa bergerak cepat agar bisa menemukan orang yang pernah kontak dengan pasien positif," katanya.
Baca juga: Puskesmas Cempaka di Garut ditutup setelah petugasnya positif COVID-19
Baca juga: Petugas telusuri warga Garut yang kontak dengan pasien baru COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020