Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, membentuk tim khusus untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di pusat-pusat keramaian, agar bisa menjadi daerah yang menerapkan normal baru di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.

"Ini kan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) sudah mulai longgar, jangan sampai kurva kasus positif baru terus meningkat, sehingga harus diawasi terus. Kalau malah semakin meningkat kita tidak bisa ke normal baru," ujar Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis.

Menurut dia, tim ini terdiri dari beberapa unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Bogor, seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menurunkan anggotanya untuk mengawasi hiburan, restoran, dan hotel.

Baca juga: Cileungsi zona paling merah COVID-19 di Bogor

Kemudian anggota dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) mengawasi pusat keramaian di sektor industri dan perdagangan.

"Namun, yang selalu melekat itu Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja. Ini kan kita sosialisasikan terus untuk menekan angka reproduksi efektif di bawah 1 poin," kata politikus Partai Gerindra itu.

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor sidak mal Cileungsi

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional secara parsial sejak 5 Juni 2020, setelah berakhirnya perpanjangan PSBB ketiga kalinya.

"PSBB parsial karena angka positif COVID-19 di Kabupaten Bogor masih tinggi. Jadi, kita belum bisa ke fase normal baru," ujar Bupati Bogor Ade Yasin.

Baca juga: Masjid Agung Baitul Faizin Cibinong kembali gelar Shalat Jumat

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020