Terdapat beberapa berita politik kemarin (Senin, 1/6) yang menjadi perhatian pembaca dan masih menarik untuk dibaca, diawali keberadaan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kupang hingga refleksi Hari Lahir Pancasila dari Presiden dan sejumlah tokoh.

Berikut sejumlah berita politik kemarin yang masih menarik untuk dibaca hari ini:

1. HTI di Kupang, tamparan keras bagi pemprov dan penegak hukum

Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur menilai kehadiran organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menyebarkan ideologi khilafah di NTT menjadi tamparan keras bagi pemerintah NTT dan penegak hukum di daerah itu.

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor NTT Ajhar Jowe kepada ANTARA di Kupang, Senin, menyatakan alasan ia mengatakan hal tersebut karena sejak HTI dibubarkan oleh pemerintah pusat, Pemprov NTT dan aparat keamanan di provinsi itu menganggap remeh dengan menilai bahwa organisasi itu tidak akan melakukan gerakan apapun di provinsi berbasis kepulauan itu.

Selengkapnya di sini


2. Pemkab Batang uji cobakan normal baru di tiga titik

Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bersiap melakukan uji coba penerapan tatanan kehidupan baru atau normal baru di tiga titik, yaitu tempat ibadah, objek wisata, dan lingkungan kerja pemkab setempat.

"Penerapan normal baru masih bersifat warming up (pemanasan). Minggu depan, kami akan mulai uji coba di lingkungan kerja pemkab, objek wisata, dan tempat beribadah," kata Bupati Batang Wihaji usai memperingati Hari Lahir Pancasila secara virtual di Batang, Senin.

Selengkapnya di sini


3. Gubernur Jatim ikuti upacara Hari Lahir Pancasila virtual

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengikuti upacara virtual dalam rangka Hari Lahir Pancasila Ke-75 pada 1 Juni 2020 di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin pagi.

Upacara dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Bogor dan diikuti oleh Gubernur Khofifah melalui layar televisi.

Selengkapnya di sini


4. Hari Lahir Pancasila, momentum hindari munculnya kekerasan rasial

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Muchamad Nabil Haroen mengatakan Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni harus dijadikan momentum untuk menghindari munculnya kekerasan rasial.

"Cukuplah krisis rasial di Amerika Serikat menjadi pelajaran kita bersama. Jangan sampai energi kemarahan dan isu rasial merembet ke negeri ini," ujar Nabil dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Selengkapnya di sini


5. Presiden sebut Pancasila tetap jadi bintang penjuru saat bangsa diuji

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Pancasila tetap menjadi bintang penjuru untuk menggerakkan rasa persatuan, kepedulian, gotong royong, dan persaudaraan masyarakat saat bangsa menghadapi ujian pandemi COVID-19.

Presiden Jokowi, dalam peringatan Hari Lahir Pancasila melalui telekonferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin, mengatakan pandemi Virus Corona baru telah menguji daya juang, pengorbanan, kedisiplinan, kepatuhan, dan ketenangan dalam mengambil kebijakan yang tepat dan cepat di masa-masa sulit.

Selengkapnya di sini

Pewarta: Zuhdiar Laeis

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020